Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Akan Hilirisasi Seluruh Sektor, CPO hingga Perikanan
30 Agustus 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bakal melakukan hilirisasi seluruh sektor mulai dari CPO hingga perikanan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan pendapatan negara.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan Indonesia sudah ekspor bahan mentah lebih dari 400 tahun, atau sejak zaman VOC Belanda. Imbasnya, penerimaan negara sangat minim dari ekspor , padahal potensi penerimaan besar ada di depan mata.
"Nanti CPO, perikanan, rumput laut semuanya masuk ke hilirisasi," kata Jokowi dalam Pembukaan Mahasbha XIII KMHDI di Universitas Tadulako Palu, Rabu (30/8).
"Rumput laut kita nomor dua di dunia, tapi kita ekspor mentahan, mentahan, mentahan. Diindustrikan, hilirisasikan, nilainya akan kita liat berapa kali lipat," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan hilirisasi menciptakan sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Seperti penciptaan lapangan kerja, Kepala Negara menyebut hilirisasi mampu membuka kesempatan bagi para calon pekerja secara signifikan.
"Di Sulteng, sebelum hilirisasi, hanya 1.800 tenaga kerja yang terangkut di dalam pengolahan nikel. Setelah hilirisasi, menjadi 71.500 tenaga kerja yang bisa bekerja karena adanya hilirisasi nikel di Sulteng," ujar Jokowi.
Selanjutnya, hilirisasi juga memberikan kontribusi besar pada pendapatan negara yang terus meningkat. Dulu pada tahun 2014 sampai 2015, menurut Presiden pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp 31 triliun dari ekspor bahan mentah.
ADVERTISEMENT
“Setelah hilirisasi, menjadi Rp 510 triliun. Kembali lagi, dari USD 2,1 miliar melompat menjadi USD 33,8 miliar. Jadi, melompatnya berapa kali? Ini baru beberapa turunan saja,” lanjutnya.
Selain itu, Jokowi menuturkan bahwa hilirisasi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. Hal tersebut kemudian akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Di Maluku Utara (pertumbuhan ekonomi daerah) sebelumnya rata-rata 5,7 persen, setelah hilirisasi 23 persen. Kalau semua provinsi growth-nya seperti itu, Bapak-Ibu bisa bayangkan agregat dari semuanya menjadi pertumbuhan ekonomi nasional kita akan berapa,” ujarnya.