Jokowi Analogikan Investasi China seperti Bruce Lee: Cepat dan Tepat

17 Oktober 2023 7:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait putusan MK soal syarat nyapres, di sela kegiatannya di China, Senin (16/10/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait putusan MK soal syarat nyapres, di sela kegiatannya di China, Senin (16/10/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi berterima kasih kepada para pengusaha China karena sudah berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, cara investasi mereka cepat dan tepat seperti aktor bela diri asal Hongkong, Bruce Lee.
ADVERTISEMENT
Jokowi berterima kasih kepada investor China atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia. Tahun 2013, kata dia, China masih di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia, tapi di tahun 2022 sudah menjadi urutan yang kedua.
Dia menganalogikan cara berinvestasi para pengusaha China ke Indonesia seperti Bruce Lee dengan gerakan bela diri wing chun-nya. Dia meyakini investasi China di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi kontributor FDI teratas dalam 1-2 tahun ke depan.
Bruce Lee. Foto: AFP
"Saya yakin jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, saya yakin RRT bisa menjadi peringkat yang pertama dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu," katanya saat Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di China World Hotel, Beijing, (16/10).
ADVERTISEMENT
Keyakinan Jokowi ini menyusul fokus pemerintah Indonesia melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya. Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
Selain itu, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt. Jokowi merinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," lanjutnya.
Indonesia juga sedang membangun IKN Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan, kota netral karbon pertama di Indonesia. Jokowi menyebut, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan bisa selesai dan sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking dengan total nilai USD 2 miliar.
ADVERTISEMENT
Di penghujung sambutannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat karena mudah dan aman, termasuk selama tahun politik dan Pemilu berlangsung.
Jokowi mengajak para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia karena sejumlah indikator ekonomi menunjukkan capaian positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
"Insentif-insentif juga sudah kami persiapkan, dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali," terang dia.
ADVERTISEMENT
"So, you don’t need to worry, you just need to hurry. Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT, karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” sambungnya.