Jokowi Bahas Investasi Sektor Pertanian dan Perkebunan dalam COP28

1 Desember 2023 21:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo tiba di Al Wasl Dome, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28, pada Jumat (1/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo tiba di Al Wasl Dome, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28, pada Jumat (1/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Jumat (1/12).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi membahas sektor pertanian dan perkebunan, dan potensi investasi di keduanya.
“Yang Mulia, permintaan produk pertanian dan perkebunan pasti akan meningkat dalam waktu dekat. Karena selain makanan berlimpah. Mereka juga memproduksi bahan bakar dalam bentuk biodiesel, bioetanol dan lain-lain,” ungkap presiden.
Menurutnya, tidak ada solusi yang universal untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan karena setiap negara mempunyai kekuatan yang berbeda-beda.
“Misalnya saja Indonesia yang mempunyai keunggulan dalam bidang lahan, yaitu sumber daya manusia yang melimpah dan subur yang terabaikan 30 persen produktivitas Indonesia,” tambah Jokowi.
Presiden Joko Widodo tiba di Al Wasl Dome, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28, pada Jumat (1/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Apalagi masyarakatnya hidup dari sektor pertanian dan infrastruktur penunjang ekosistem yang saat ini memadai sudah dibangun secara masif, termasuk infrastruktur jalan, irigasi, termasuk pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Potensi ini dapat dikembangkan untuk kesejahteraan pertanian skala kecil, sedangkan untuk pangan skala besar, perkebunan yang dalam, jika didukung oleh pendanaan dan transfer teknologi tinggi dan berpotensi menjadi besar. Perkebunan yang bisa menyuplai kebutuhan global, oleh karena itu kolaborasi global harus diperkuat.
“Investasi di bidang pertanian dan peternakan sangat diperlukan. Terutama karena pertanian dan produk pertanian juga dapat menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan,” lanjut kepala negara.
Indonesia sangat mendukung inisiatif kepresidenan UEA yang mempromosikan pusat kolaborasi internasional pada pertanian berkelanjutan dan rantai pasokan yang berketahanan.
“Serta aksi iklim, Indonesia berharap inisiatif ini dapat membuahkan hasil nyata untuk menciptakan dunia yang lebih sejahtera,” tutup jokowi.