Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi Bicara EBT Mahal: Tarif Listrik Naik 10 Persen Saja Demonya 3 Bulan
22 November 2021 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bicara soal mahalnya pembiayaan energi menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan secepatnya. Besarnya ongkos yang mesti dikeluarkan buat beralih meninggalkan energi batu bara , menjadikan skenario penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) belum jelas.
ADVERTISEMENT
Jokowi berhitung, penggunaan listrik EBT misalnya bakal membuat modal membengkak dua kali lipat. Atas dasar itu, ia ingin gap pembiayaan ini harus jelas terlebih dahulu siapa yang bakal menanggung.
Soal ini, kata Jokowi, juga telah ia sampaikan dalam konferensi internasional yang diikuti Indonesia. Jokowi mempertanyakan kepastian pendanaan dari negara-negara maju untuk mendukung net zero emission.
"Pertanyaannya skenarionya (beralih ke EBT) seperti apa? Misal pendanaan datang, investasi datang kan harganya tetap lebih mahal dari batu bara. Siapa yang bayar gap-nya? Ini yang belum ketemu," ujar Jokowi dalam acara 10 Tahun Indonesia EBTKE ConEx, Senin (22/11).
Menurut Jokowi, biaya yang mencapai ratusan triliun rupiah itu tidak memungkinkan bila mengandalkan anggaran negara saja. Bila tidak ada komitmen pendanaan secara global, mau tidak mau akan berdampak pada meroketnya tarif listrik .
Namun, membebankan biaya tersebut kepada masyarakat, menurutnya, juga sangat tidak memungkinkan. Terutama melihat berbagai aksi penolakan yang sebelumnya terjadi saat listrik direncanakan naik misalnya.
ADVERTISEMENT
"Atau dibebankan masyarakat tarif listrik naik? Juga tidak mungkin, kenaikan tinggi sekali. Wong naik 10 sampai 15 persen aja demonya 3 bulan, ini naik dua kali, enggak mungkin," kata Jokowi.
Atas dasar itu pula, Jokowi kini menugaskan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, buat berhitung dan menyusun skenario pendanaan dalam rangka pengembangan EBT tersebut.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini