Jokowi Cabut PPKM, Bisnis Ritel Diprediksi Cerah Tahun Ini

4 Januari 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjung sedang memilih produk yang disukai dengan harga diskon 30 persen hingga 80 persen di salah satu mal di kawasan Jakarta, Senin (26/12/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjung sedang memilih produk yang disukai dengan harga diskon 30 persen hingga 80 persen di salah satu mal di kawasan Jakarta, Senin (26/12/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi resmi mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh kabupaten/kota pada 30 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, mengatakan sektor ritel atau mal akan pulih dan bisa tumbuh lebih baik pada 2023 usai pencabutan kebijakan PPKM.
Ia melihat tingkat kunjungan masyarakat ke mal atau pusat perbelanjaan cukup tinggi, terutama di mal-mal favorit pada saat PPKM dilonggarkan. Menurutnya, kondisi tersebut membuat prospek bisnis ritel cerah di 2023.
"Dari sisi pengembang mereka sudah mulai ancang-ancang menaikkan harga sewa dan tentunya mereka juga sudah mengukur kemampuan dari tenan atau retailer itu sendiri bagaimana tenan bisa mengakomodir kenaikan yang diterapkan," kata dia.
Selain itu, para pengembang bisnis ritel juga sudah mengalami defisit selama dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19. Untuk itu, sudah saatnya tarif sewa dinaikkan, namun penyesuaian tarif tidak bisa dipukul rata.
ADVERTISEMENT
"Manakala trafik pengunjung tidak dibatasi maka itu bisa menjadi katalis mal atau ritel bisa perform lebih baik lagi," ungkap Ferry.
Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan pemberlakukan PPKM yang tidak begitu ketat membuat mobilitas dan aktivitas sosial ekonomi kian meningkat. Sebab, kunjungan masyarakat Indonesia pada momen Nataru ini sebesar 90 persen.
Tingkat kunjungan di beberapa pusat perbelanjaan telah mencapai normal dan beberapa di antaranya sudah melebihi tingkat kunjungan sebelum pandemi COVID-19. Selama ada pembatasan mobilitas akibat wabah pandemi COVID-19 di momen Nataru, tingkat kunjungan ke mal atau pusat perbelanjaan pada 2020 hanya 50 persen. Angka ini naik menjadi 60 persen pada 2021.
ADVERTISEMENT
"Tingkat kunjungan tertinggi terjadi pada hari Sabtu dan Minggu," pungkas Alphonzus.