Jokowi: Cakupan Elektrifikasi Capai 99 Persen, Internet 79 Persen

16 Agustus 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).  Foto: Youtube/MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyebut bahwa cakupan elektrifikasi Indonesia sudah semakin luas utamanya pada tahun 2024. Jokowi menyebut cakupan elektrifikasi di tahun 2024 sudah mencapai 99 persen.
ADVERTISEMENT
“Cakupan elektrifikasi terus kita perluas hingga mencapai 99 persen di tahun 2024.” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR/DPR/MPR Republik Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (16/8).
Ia juga membahas soal perluasan cakupan internet. Dalam hal ini, perluasan cakupan internet di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai 79 persen.
“Demikian juga dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan hingga mencapai 79 persen di tahun 2024,” lanjut Jokowi.
Jokowi melihat semakin luasnya elektrifikasi dan cakupan internet merupakan hal yang baik untuk perekonomian khususnya pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan hal tersebut, Jokowi mendukung digitalisasi UMKM.
Selain itu, ia juga mendorong munculnya berbagai startup di Indonesia. Hal ini sangat diapresiasi karena menurut Jokowi, dengan hal tersebut artinya entrepreneur muda berkualitas di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Cakupan ini akan menjadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM dan pengembangan startup Indonesia sehingga akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda berkualitas di negeri ini,” kata Jokowi.
Jokowi juga mendukung hal tersebut dengan memprioritaskan belanja dalam negeri. Hal ini agar perekonomian berjalan dari rakyat dan kembali ke rakyat.
“Dukungan produk dalam negeri juga kita berikan perhatian khusus dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk produk-produk dalam negeri,” lanjut Jokowi.