Jokowi Didampingi Mentan Salurkan Pompa ke Petani Bantaeng, Harap Produksi Naik

5 Juli 2024 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan program pompanisasi untuk para petani di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan program pompanisasi untuk para petani di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan program pompanisasi untuk para petani di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, bantuan Kementan itu dapat meningkatkan produktivitas petani sekaligus produksi pangan, dengan target panen hingga tiga kali dalam setahun di tengah ancaman kekeringan panjang yang menimpa tidak hanya Indonesia tapi juga negara-negara lain.
"Pompa-pompa yang diberikan dari Kementerian Pertanian keperluannya 150 (unit). Pak Bupati menyampaikan sudah diberikan 80 pompa, dan ini akan meningkatkan produktivitas petani. Tadi sampaikan di sini hanya panen sekali, sehingga dengan pompa ini sudah nanem yang kedua. Nah l, kita harapkan bisa yang ketiga," kata Jokowi.
"Artinya dari satu paling tidak minimal kedua kalau bisa ketiga ini akan meningkatkan produktivitas secara nasional. Arahnya ke sana dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, proses menuju swasembada pangan butuh waktu panjang dengan faktor utama yang mempengaruhinya adalah perubahan iklim hingga fenomena El Nino dan La Lina.
"Ini proses panjang swasembada pangan tidak hanya kadang sudah baik, kadang turun lagi karena iklim tidak menentu. Dulu kan sudah swasembada pangan kemudian turun lagi karena ada El Nino La Lina. Iklim sangat mempengaruhi produktivitas bagi semua negara dan dalam 2 tahun ini negara-negara yang biasanya produksi yang berlebih itu pun sudah alami penurunan yang tajam," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, program pompanisasi untuk Kabupaten Bantaeng mengairi sekitar 500 hektare sawah.
ADVERTISEMENT
"Harapan kita memang Sulsel ini adalah sentra keempat nasional, setelah 3 (Pulau) Jawa baru Sulsel ini. Harapan kita semua masyarakat di Sulsel umumnya bisa terbantu. Sudah dibantukan oleh bapak presiden melalui bapak menteri pertanian," kata dia.