Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jokowi: Hati-hati, Pendapatan per Kapita Vietnam Bisa Lampaui RI
15 Januari 2024 10:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membandingkan pesatnya pendapatan per kapita Vietnam dibandingkan Indonesia. Padahal menurutnya, pada tahun 1975 negara tersebut baru saja selesai perang. Saat ini, pendapatan per kapita Vietnam sebesar USD 4.300, sementara Indonesia USD 5.100.
ADVERTISEMENT
"Padahal mulainya Vietnam di 1975 itu baru selesai perang, artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut kencang dan hati-hati income per kapitanya hampir melampaui kita," ujar Jokowi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Senin (15/1).
"Dan kalau kita hanya monoton dan santai-santai saja, bisa sebentar lagi kelanggar sama yang namanya Vietnam. Ini yang kita tidak mau," lanjut Presiden.
Tak hanya itu, jumlah periset Vietnam juga dinilai sangat besar. Di sebuah perusahaan swasta, periset dari Staf Research dan Development (R&D) atau Litbang bisa mencapai ribuan orang.
"Saya kemarin di Vietnam mendapatkan informasi ada satu perusahaan di sana R&D-nya memiliki 2.400 peneliti. Ini swasta. Begitu mereka sangat menghargai yang namanya riset," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selain Vietnam, Jokowi juga menyebut hal yang sama dilakukan China. Bahkan, sebuah perusahaan di China memiliki puluhan ribu periset.
"Ada yang satu perusahaan yang saya tahu memiliki 24 ribu periset," ungkapnya.
Jokowi kemudian menceritakan kesannya berkunjung ke dua universitas di Amerika Serikat beberapa bulan yang lalu. Ia mengaku kaget karena mahasiswa asal China dan India sangat banyak di universitas itu.
"Saya kemudian berpikir inilah yang menyebabkan yang namanya China, Tiongkok itu melompat maju di 20 tahun terakhir ini dan melampaui negara-negara yang sudah maju," ujarnya.
Di universitas itu, lanjut Jokowi, mahasiswa asal China dan Tiongkok itu banyak yang belajar di jurusan robotik dan AI. Yang dipelajari pun beragam, dari robotik untuk laut, untuk agraria, untuk medis hingga manufaktur.
ADVERTISEMENT