Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jokowi: Ibu Kota Pindah ke Kalimantan untuk Pemerataan Ekonomi
22 Februari 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan Pulau Jawa meraup PDB terbesar dibanding pulau lainnya sebesar 58 persen. Sedangkan, 56 persen penduduk Indonesia bermukim di Pulau Jawa.
“Bapak-Ibu bisa bayangkan negara kita memiliki 17 ribu pulau. Tapi satu pulau namanya Pulau Jawa itu memiliki PDB ekonomi 58 persen ada di jawa. Betapa sangat padatnya Pulau Jawa. Sehingga memerlukan namanya pemerataan pembangunan,” kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-18 Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2).
Jokowi juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki dua kota besar seperti Amerika Serikat yang mempunyai New York dan Washington DC, serta Australia yang memiliki Melbourne dan Sydney.
“Kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara. tetapi alasan pokoknya adalah pemerataan,” tekan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara bukanlah gagasan pribadinya sebagai Presiden Indonesia. Ia menyebut rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan ini sudah muncul sejak era Bung Karno tahun 1960-an.
IKN Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno
Ia menyebut pemindahan ibu kota ke Kalimantan bukan hanya bertujuan untuk memindahkan lokasi gedung kementerian tetapi memindahkan banyak kerja baru.
“Yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak bung karno tahun 60 Bung Karno sudah akan memindahkan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangka Raya,” ujar Jokowi.
“kita ingin memindahkan budaya kerja baru, ingin memindahkan pola pikir yang baru di Ibu Kota ini karena sistemnya sejak awal kita bangun, sdm-nya sejak awal kita siapkan. sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak memiliki,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan ibu kota baru ini ditargetkan selesai pada 15 hingga 20 tahun ke depan. Meski begitu, Jokowi memastikan Jakarta akan terus menjadi prioritas pemerintah dengan menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi.
“Jakarta sendiri sudah sangat padat. Tetapi jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan nusantara menjadi kota pemerintahan,” pungkasnya.