Jokowi: Indeks Persepsi Korupsi yang Anjlok Tidak Mempengaruhi Iklim Investasi

7 Februari 2023 16:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menerima PP Pemuda Muhammadiyah di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (30/1/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menerima PP Pemuda Muhammadiyah di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (30/1/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2022 yang anjlok, tidak mempengaruhi iklim investasi.
ADVERTISEMENT
Adapun IPK Indonesia 2022 berada di level 34 poin turun 4 poin dari tahun 2021. Torehan tersebut menempatkan Indonesia di peringkat 110 dari 180 negara. Indonesia setara dengan Bosnia dan Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone.
“Bahwa itu akan mempengaruhi investasi, saya rasa tidak,” ungkap Presiden di Istana Negara, Selasa (7/2).
Menurutnya, investor justru berhitung terkait keuntungannya di Indonesia. “Karena investor kan ngitungnya untungnya, gede atau nggak gede,” tambah Jokowi.
“IRR-nya (internal rate of return) berapa, biasanya seperti itu, Tapi bahwa itu sedikit mempengaruhi (investasi), iya,” lanjut dia.
Meski begitu, dirinya mengatakan, level IPK Indonesia ia menjadi concern serius bagi pemerintah untuk memperbaikinya.
“Sudah kita rapatkan dua kali, ini akan menjadi koreksi dari pemerintah,” tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Di mana pada keterangannya kali ini, ia ditemani oleh Menkopolhukam Mahfud MD, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Ketua KPK Firli Bahuri. Sebab, IPK Indonesia 2022 merupakan yang terburuk sepanjang era reformasi.