Jokowi Ingatkan ASEAN Soal Risiko Geopolitik & Keuangan di AS-Eropa Berjatuhan

10 Mei 2023 13:37 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Jokowi (ketiga kiri) mendengarkan paparan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Jokowi (ketiga kiri) mendengarkan paparan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memperingatkan negara-negara di Kawasan ASEAN soal risiko geopolitik dan kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan. Apalagi, lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat dan Eropa banyak yang berjatuhan.
ADVERTISEMENT
"Dalam situasi ini kita harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai epicentrum of growth dan potensi ekonomi kawasan kita sangat besar," kata Jokowi saat bertemu dengan para anggota dewan penasihat bisnis ASEAN, dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).
Menurut Jokowi, negara-negara ASEAN patut mensyukuri bahwa ASEAN telah mampu menghadapi pandemi COVID-19. Menurut Jokowi, hal itu berhasil dicapai karena kolaborasi, kerja sama, dan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) berfoto bersama sejumlah kepala negara ASEAN saat pembukaan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"Ke depan tantangan masih sangat berat. Risiko geopolitik masih besar dan lembaga keuangan di AS dan di Eropa berjatuhan," katanya.
Jokowi mengatakan, dalam situasi tersebut ASEAN harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Sebab, potensi ekonomi di ASEAN sangat besar.
ADVERTISEMENT
"Ekonomi tumbuh di atas rata-rata dunia, bonus demografi, kemudian middle class yang terus meningkat 65 persen pada tahun 2030. Mari bergandengan erat menyusun agenda bersama untuk memastikan kawasan ini terus menjadi epicentrum of growth," katanya.
Reporter: Aliyya Bunga