Jokowi Ingatkan Menteri Edhy Soal Rencana Ekspor Benih Lobster

26 Desember 2019 7:56 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri KKP Edhy Prabowo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP Edhy Prabowo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Rencana ekspor benih lobster yang digulirkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menuai banyak kritik. Salah satunya dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sebab dalam 5 tahun terakhir, kebijakan ekspor benih lobster dilarang oleh Susi.
ADVERTISEMENT
Rencana Edhy ini pun direspons oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Menteri Edhy mengaku polemik tersebut coba diredam dengan mengkaji lagi kebijakan tersebut hingga berkoordinasi dengan Jokowi.
Berikut kumparan rangkum, Kamis (26/12).
Jokowi Ingatkan Menteri Edhy Jangan Gegabah
Edhy mengaku sudah melapor soal rencana kebijakan itu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Jokowi berpesan agar pihaknya tak gegabah dalam membuat kebijakan. Plus dan minus kebijakan harus diperhatikan dengan baik.
"Kami sudah lapor, beliau (Jokowi) minta tolong kebijakannya jangan gegabah. Ini hitung yang baik, sudah kok arahan beliau jelas," ucapnya saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, SCBD, Jakarta, kemarin.
Benih Lobster Foto: Antara/Ardiansyah
Dia pun menegaskan, kebijakan ini bukan bertujuan untuk mengeksploitasi alam tanpa batasan. Adapun benih lobster diekspor memiliki tujuan untuk keberlangsungan industri kelautan. ‎Pun hal itu, menurut Edhy, disampaikan oleh pengusaha.
ADVERTISEMENT
"Lobster ini kan ada penangkap benih lobster, ada juga yang berusaha membesarkannya. Ini kan juga dilarang karena dia harus diserahkan ke alam, sementara kita tahu di alam jumlahnya yang hidup itu tidak sampai 1 persen," beber Edhy.
Jokowi Ingin Negara, Nelayan, dan Lingkungan Tak Dirugikan
Sebelumnya, Jokowi pernah berkomentar tentang polemik ini. Dia mengaku rencana kebijakan itu yang mengerti perhitungannya adalah Edhy Prabowo. Hanya saja, dia berpesan agar negara, nelayan, dan lingkungan tidak dirugikan.
"Tanyakan ke Menteri KKP Pak Edhy Prabowo. Yang paling penting menurut saya negara mendapat manfaat, nelayan mendapat manfaat, lingkungan tidak rusak. Nilai tambah ada di dalam ‎negeri dan ekspor dan tidak ekspor itu hitungannya dari situ," ucapnya saat ditemui di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12).
Susi Lepasliarkan Benih Lobster ke Laut Natuna. Foto: dok. KKP
Dia pun berharap, Edhy Prabowo memperhatikan faktor ekonomi hingga lingkungan sebelum membuat kebijakan baru mengenai ekspor benih lobster. Jika keran ekspor dibuka, dikhawatirkan ‎lobster di Indonesia akan punah.
ADVERTISEMENT
"Jangan kita tidak hanya melihat lingkungan saja, tapi nilai ekonominya dilihat. Tapi lingkungan juga harus‎ kita pelihara. Keseimbangan antara itu yang penting," jelas Jokowi.
Kaji Ulang
Saat ini, KKP tengah mengkaji kebijakan pemanfaatan benih lobster bersama para pemangku kepentingan dan pelaku usaha dengan memperhatikan aspek keberlanjutan lobster di alam dan keberlangsungan ekonomi masyarakat nelayan.
Sebab, berdasarkan keterangan ‎KKP, ribuan nelayan kecil di beberapa daerah menggantungkan hidup dari perdagangan benih lobster. Di sisi lain, penyelundupan benih lobster untuk diekspor ke luar negeri juga marak terjadi, sehingga dikhawatirkan mengganggu keberlanjutan ekosistem lobster.
"Hari ini saya akan terbang ke Lombok. Besok akan kita lihat lokasi-lokasi di mana sudah ada pembesarannya itu. Jadi di Lombok itu ada melakukan pembesaran lobster dari alam dan mereka sembunyi-sembunyi," kata Edhy.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ekspor itu untuk mencari devisa negara. Dia mengatakan bahwa benih lobster sebelum diekspor bisa dikembangkan terlebih dahulu.