Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menuturkan pertumbuhan ekonomi harus terjadi secara inklusif atau menyeluruh di Indonesia. Hal ini penting untuk membangun perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan ekonomi kita harus inklusif, pertumbuhan ekonomi harus menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah SDGs sustainable development goals,” ujar Jokowi dalam Musrembang 2021, Selasa (4/5).
Selain itu, presiden pun menekankan agar perekonomian bisa terjadi secara merata bagi masyarakat di desa dan kota. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan.
“Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi, baik antardaerah maupun antara desa dengan kota,” jelasnya.
“Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain,” lanjutnya.
Jokowi juga menekankan pembangunan harus mengedepankan peran dan manfaat dari konsep ekonomi hijau (green economy). Pembangunan ekonomi hijau harus diperkuat, seperti dengan pendirian kawasan industri yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Ini hati-hati perkembangan green economy. Kita harus menyadari kita salah satu paru-paru terbesar dunia. Kita bisa mendapatkan manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove yang kita miliki. Oleh sebab itu transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, kawasan industri hijau sedang disiapkan untuk dibangun di Kalimantan Utara, yang akan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dari Sungai Kayan.
"Ini akan menghasilkan energi hijau, energi baru dan terbarukan yang akan disalurkan ke kawasan industri hijau sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Inilah kekuatan kita ke depan," pungkasnya.