Jokowi Jadikan IKN Kota Terhijau di Dunia, Pembangunan Gunakan 'Semen Hijau'

4 Juni 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di groundbreaking RSUP Nusantara, di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di groundbreaking RSUP Nusantara, di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi akan menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota terhijau di dunia. Menurutnya, IKN juga akan ramah lingkungan, ramah bagi pejalan kaki hingga pesepeda.
ADVERTISEMENT
"Termasuk nantinya IKN itu akan menjadi ibu kota konsepnya ibu kota terhijau di dunia karena konsepnya Kota Nusarimba, betul-betul hijau betul, kalau kita konsisten terhadap konsep awal pembangunan IKN yang sedang dalam proses pembangunan," ujar Jokowi dalam Rakernas Apeksi ke-XVII yang disiarkan juga melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, menjelaskan bahwa IKN sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia di 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini dilakukan melalui pembangunan yang akan menerapkan penghematan energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.
“Sebagai salah satu Kementerian yang diberi tugas untuk pembangunan IKN, Kementerian PUPR ingin mendorong pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi berbasis industri dalam negeri yang mampu mendukung prinsip pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan," katanya.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di IKN, yakni menggunakan 'semen hijau' (green cement). PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan PT Bina Karya (Persero) (Bina Karya) bekerja sama dalam penyediaan bahan bangunan di IKN.
Progres pembangunan infrastruktur di IKN. Foto: Semen Indonesia
Green cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC), namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya. Sebagai contoh hasil karya green cement SIG, yakni semen hidraulis untuk proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen seperti paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk solusi beton cepat kering.
Green cement yang diproduksi SIG telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38 persen per ton semen, lebih rendah dibandingkan semen konvensional .
ADVERTISEMENT
Direktur Utama SIG, Donny Arsal, memastikan kesiapan SIG dalam menyediakan green cement. Menurutnya, green cement diharapkan bisa menjawab kebutuhan solusi bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung kegiatan bisnis di IKN.
“Selain produk berkualitas dan rendah karbon, SIG juga memberi nilai tambah efisiensi untuk jaminan ketersediaan pasokan dan pengiriman yang tepat waktu,” kata Donny.
Sejak Desember 2022, SIG memasok bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN. Hingga Februari 2024, SIG telah memasok sekitar 400 ribu ton semen dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda yang secara geografis dekat dengan lokasi proyek.
"Kerja sama dengan Bina Karya ditargetkan menjadi katalis yang menjadikan SIG sebagai penyedia bahan bangunan dalam kategori green atas penerapan prinsip-prinsip ESG dalam proses produksi dan rantai pasoknya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Estimasi kebutuhan material dan peralatan konstruksi di IKN periode 2022-2024 di antaranya material semen sebesar 1,94 juta ton dan material beton pracetak dan prategang sebesar 748 ribu ton.
Dalam pembangunan infrastruktur IKN, produk bahan bangunan SIG digunakan untuk berbagai paket pekerjaan, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) hingga Jalan Tol IKN Seksi 3A (Karangjoang-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang).
Keberadaan Jalan Tol yang akan terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda ini diharapkan dapat mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju KIPP IKN dari sebelumnya sekitar 2 jam menjadi 45 menit.
Selain itu, produk semen SIG juga digunakan untuk infrastruktur pendukung KIPP, yaitu Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku yang akan berfungsi sebagai sarana penunjang untuk mencukupi kebutuhan air baku di IKN yang bersumber dari Sungai Sepaku yang berfungsi sebagai pengendali banjir di IKN.
ADVERTISEMENT