Jokowi: Jika Cuma Ekspor Bahan Mentah, Sampai Kiamat Kita Jadi Negara Berkembang

10 Januari 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menghadiri HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia tak akan berhenti melarang ekspor bahan mentah ke negara lain. Ia menegaskan, Indonesia akan konsisten menggalakkan industrialisasi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan, penyetopan ekspor bahan mentah dan membangun industri sendiri di dalam negeri akan menjadi lompatan besar peradaban Indonesia. Meski kalah dalam gugatan di WTO, Indonesia tak akan mundur.
“Saya yakin itu terus kita banding, kalau banding kalah, saya enggak tau ada upaya apa lagi yang bisa kita lakukan tapi itulah sebuah perdagangan yang kadang-kadang menekan sebuah negara agar mereka ikut aturan main yang dibuat negara-negara besar,” kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1)
Mantan Gubernur Jakarta ini menerangkan, pemasukan negara dari pelarangan ekspor nikel dari Rp 17 triliun menjadi Rp 360 triliun.
“Itu lompatan yang sangat besar sekali tapi apabila sudah menjadi ekosistem baterai dan mobil listrik akan memberikan nilai tambah ratusan kali bukan puluhan kali tapi ratusan kali,” beber Jokowi.
ADVERTISEMENT
Terkait gugatan di WTO, ia sudah memerintahkan Menlu Retno Marsudi untuk tidak boleh mundur.
“Problemnya adalah kita digugat Uni Eropa, nikel kita digugat Uni Eropa dan sudah diputuskan kita kalah. Tetapi saya sampaikan ke bu menteri luar negeri jangan mundur,” tandas Jokowi.
Rencananya, pertengahan 2023 Indonesia akan resmi melarang ekspor Bauksit. Kemudian menyusul tembaga dan berbagai kekayaan alam lainnya.