Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi ke Blok Rokan Pekan Ini, Cek Produksi Minyak Usai Dikuasai RI
27 Mei 2024 23:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Blok Rokan , Riau, pekan ini. Dia ingin mengecek langsung produksi minyak yang ada di blok ini.
ADVERTISEMENT
Sejak 2021, Blok Rokan dikuasai 100 persen oleh negara melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Sebelumnya, selama lebih dari 50 tahun sumur minyak terbesar di Indonesia ini dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) asal Amerika Serikat.
"Minggu ini saya akan cek lagi setelah kita ambil alih dari Chevron 100 persen. Saya mau cek apakah kita kelola sendiri lebih baik daripada dikelola asing? Karena ada dua kemungkinan: bisa lebih baik, bisa tidak lebih baik," katanya dalam Inaugurasi GP Anshor di Jakarta, Senin (27/5).
Dia berharap dengan di tangan Pertamina, produksi migas Blok Rokan lebih baik, sebab pemerintah mendapatkan hak kelola 100 persen di blok ini dengan tak mudah. Sama seperti saat Indonesia merebut Freeport Indonesia dari genggaman Freeport McMoran.
ADVERTISEMENT
"Pengambilalihan itu tidak dengan kekuatan negara kok. Dilakukan dengan cara-cara bisnis, tapi dapat. Begitu juga dengan Rokan," ujarnya.
Cerita Blok Rokan adalah cerita soal kekayaan sumber daya alam Indonesia. Sayangnya selama hampir seabad, kisah Blok Rokan dipenuhi jejak asing. Bahkan dimulai sejak penemuan cadangan minyaknya di 1920-an.
Blok Rokan memiliki luas wilayah 6.220 km persegi. Hingga saat ini, produksi minyaknya masih melimpah di kisaran 162.000 barel per hari (bph) atau terbesar kedua setelah Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur.
Di puncak kejayaannya saat masih dikelola CPI, Blok Rokan pernah memproduksi hampir 1 juta barel per hari pada 1973. Sedangkan rata-rata kontribusi produksi Blok Rokan selama 70 tahun terakhir sekitar 46 persen dari produk minyak bumi nasional.
ADVERTISEMENT
Tulang Punggung Migas RI
Salah satu lapangan migas terbesar yang ada di Blok Rokan adalah Lapangan Duri. Sejak 1958 atau 60 tahun lalu, lapangan ini mampu bertahan sebagai salah satu penopang produksi minyak nasional hingga sekarang.
Keberhasilan tersebut berkat penerapan teknologi injeksi uap (steam flood) yang membuat produksi Lapangan Duri lima kali lebih banyak dibandingkan teknologi konvensional. Teknologi injeksi uap di lapangan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia.
Lapangan Duri termasuk wilayah kerja Blok Rokan, di Provinsi Riau yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Lapangan tersebut ditemukan pada 1941 dan baru berproduksi 17 tahun berselang, yakni pada 1958. Setelah melewati titik puncak produksi dari fase primer sebanyak 65.000 barel per hari pada 1965, produksi Lapangan Duri menurun secara alamiah seiring penurunan tekanan di dalam reservoir.
ADVERTISEMENT
CPI memulai pilot project injeksi uap di Lapangan Duri pada 1975. Sepuluh tahun kemudian, teknologi ini diterapkan dalam skala besar dan mampu kembali menaikkan produksi hingga mencapai 300 ribu barel per hari pada 1994. Semua itu dicapai berkat penerapan teknologi.