Jokowi ke Pengusaha: Tak Perlu Belajar Jadi Politikus, Berkomentar, Nanti Keliru

2 November 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (tengah) menekan tombol saat ground breaking Bandara Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (tengah) menekan tombol saat ground breaking Bandara Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memastikan Indonesia tetap aman dan kondusif meskipun saat ini memasuki tahun politik. Sehingga, dia meminta pelaku dunia usaha tak perlu khawatir soal kepastian investasi di proyek IKN Nusantara.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau masih ada khawatir-khawatir Pak nanti gak dilanjutkan, lah ini UU-nya sudah ada. UU-nya didukung 93 persen Fraksi partai-partai di DPR. Apa lagi? Takut apa lagi? Takut pemilu?" kata Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum di Kawan IKN Nusantara di Kalimantan Timur, Kamis (2/11).
Menurut Jokowi, Indonesia sudah memiliki pengalaman panjang dalam Pemilu langsung yang digelar sejak 2004. Kalau pun saat Pemilu sedikit panas, Jokowi mengatakan hal itu tak masalah.
"Yang penting bapak, ibu, jangan beli kipas. Ngipasin. atau ibu-ibu beli kompor manasin. Kita ini saya lihat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi. perbedaan itu biasa. beda pilihan biasa gitu loh. yang milih semuanya kan rakyat, kedaulatan ada di tangan rakyat, bapak seganteng apa pun kalo rakyat gak seneng gimana? bapak senengnya yang ndeso-ndeso kayak saya ini. Pilihan rakyat dan persaingan dalam kompetisi dalam pemilu biasa-biasa aja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meninjau perkembangan pembangunan Kantor Presiden di IKN. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi mengingatkan kepada para CEO yang hadir, yang terbiasa menggeluti dunia bisnis dan ekonomi, sebaiknya tidak perlu belajar menjadi politikus dan berkomentar yang tidak perlu.
"Bapak ibu ini kan biasa di bisnis, di ekonomi, enggak usahlah belajar jadi politikus, komentari, malah bisa keliru. Yang paling penting kita berharap semua setelah bertanding kompak lagi, bersatu lagi untuk negara dan bangsa yang kita cintai," ujarnya.