Jokowi: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 79,9%, Juni 2023 Bisa Beroperasi

17 Januari 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5). Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5). Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali meninjau progres perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Senin (17/1). Kali ini, Jokowi memeriksa terowongan 2 proyek pembangunan kereta cepat tersebut yang ada di Kabupaten Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah mencapai 79,9 persen dan rencananya siap dioperasikan pada pertengahan tahun depan.
"Sampai saat ini secara keseluruhan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah diselesaikan 79,9 persen yang kita harapkan nantinya di akhir tahun 2022 ini sudah bisa diuji coba dan kemudian pada bulan Juni 2023 bisa kita operasionalkan," kata Jokowi secara virtual yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/1).
Jokowi berharap selesainya Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal bisa mengurangi kemacetan khususnya di Jakarta dan Bandung. Selain itu, kata Jokowi, mobilitas barang juga bakal semakin lancar.
Menko Marves Luhut Pandjaitan kunjungi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
"Juga mempercepat mobilitas orang dan juga barang dan kita harapkan ini menjadi sebuah daya saing yang baik bagi negara kita," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Jokowi mengakui dalam pembangunan proyek tersebut tidak mudah khususnya di terowongan 2. Namun, kendala yang ada harus bisa diantisipasi dan dikerjakan secara maksimal.
"Utamanya di terowongan 2 yang memang di sini ada masalah yang harus kita selesaikan, masalah teknis yang harus kita selesaikan, tapi tadi dari keterangan di lapangan Dirut KCIC, juga dari Pak Menko Marinves, juga dari Kementerian PU bahwa terowongan yang ke 2 ini memang berjalannya agak lambat karena jenis tanah yang ada di sini memang memerlukan kerja yang penuh kehati-hatian," tutur Jokowi.