Jokowi: Kontribusi Ekspor Biji Pinang Besar, Ekspornya Tembus Rp 5 Triliun

7 April 2022 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan usai membagikan bantuan langsung tunai (BLT) di pasar Angso Duo Jambi. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan usai membagikan bantuan langsung tunai (BLT) di pasar Angso Duo Jambi. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi ingin ekspor komoditas biji pinang bisa lebih digenjot lagi. hal tersebut disampaikan Jokowi saat melepas ekspor 7 kontainer biji pinang di Muaro Bungo, Jambi, pada Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, kontribusi komoditas satu ini di sektor perdagangan cukup besar. Mengingat lahan yang digarap sebagai kebun pinang juga cukup luas.
"Kita harapkan bisa mengekspor lebih besar lagi. Tahun lalu ekspor kita di Tanah Air Rp 5 triliun lebih," ujar Jokowi dalam acara pelepasan yang disiarkan virtual, Kamis (7/4).
Jokowi mengungkapkan, saat ini total lahan yang ditanami pinang mencapai 152 ribu hektar. Sebanyak 22 ribu hektar di antaranya berada di Provinsi Jambi.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan sejumlah pedagang makanan saat kunjungan kerja ke Pasar Modern Angso Duo di Jambi, Kamis (7/4/2022). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Mantan Gubernur DKI Jakarta menilai, potensi ekspor biji pinang masih cukup besar. Banyak negara tetangga punya permintaan yang tinggi terhadap pinang.
"Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan. Kita harapkan nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah besar," pungkas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Jokowi mengingatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendampinginya dalam kunjungan kerja kali ini. Ia meminta agar Mentan menyiapkan bibit-bibit yang lebih bagus secara kualitas.
"Saya perintahkan Menteri Pertanian menyiapkan varietas yang unggul, yang baik, yang memiliki kualitas bagus bijinya. Kita menjadi komoditas unggulan kita kalau kita kelola dengan manajemen modern," tutur Jokowi.