Jokowi Lirik Gunung Mas Jadi Ibu Kota Baru RI, Seperti Apa Profilnya?

9 Mei 2019 15:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat tiba di Kabupaten Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat tiba di Kabupaten Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
ADVERTISEMENT
Menseriusi gagasannya tentang pemindahan ibu kota, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) awal pekan ini telah melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di dua provinsi tersebut, Jokowi mengunjungi lokasi calon ibu kota baru Indonesia, pengganti Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di Kalimantan Timur, Jokowi meninjau Bukit Soeharto yang berlokasi di antara Balikpapan dan Samarinda. Sementara itu, Jokowi juga menyambangi kawasan 'segitiga' di Kalimantan Tengah, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Dari kunjungan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampaknya menunjukkan indikasi jatuh hati ke Kabupaten Gunung Mas, karena dinilai paling ideal dari sisi ketersediaan lahan. Gunung Mas dinilai paling siap karena mampu menyediakan lahan hingga 300.000 hektare (ha). Wilayah Kalimantan Tengah juga dipandang paling bebas dari ancaman bencana.
"Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap," kata Jokowi di lokasi peninjauan yang berada di kawasan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah seperti diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
Bila Gunung Mas menjadi kandidat terkuat, lantas bagaimana profil kabupaten ini?
Gunung Mas merupakan kabupaten baru hasil pemekaran yang yang berdiri sejak 2002. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (9/5) tentang Statistik Daerah Kabupaten Gunung Mas 2018, total penduduk di kawasan ini mencapai 115.054 jiwa. Mayoritas penduduk di sini berusia dari rentang 15-64 tahun atau sekitar 65,49 persen penduduk. Sementara untuk pendidikan, angkatan kerja di sini mayoritas didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Total luas lahan di Kabupaten Gunung Mas mencapai 10.804 km persegi yang mencangkup 12 kecamatan, 114 desa, dan 14 kelurahan.
Di perekonomian, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi besar terhadap produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kemudian disusul oleh sektor konstruksi serta pertambangan dan penggalian. Total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunung Mas di 2017 mencapai 6,93 persen.
ADVERTISEMENT
Di sektor tambang, terdapat 8 perusahaan yang melakukan aktivitas eksplorasi dan 4 perusahaan melakukan eksploitasi sepanjang 2015. Komoditas tambang di sini adalah emas, batu bara, logam, bijih besi, tembaga, hingga zircon. Di perkebunan, kelapa sawit mendominasi, kemudian disusul kelapa dan karet.
Sementara itu, total APBD tahun 2017 mencapai Rp 1,034 triliun. Dari angka itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang Rp 36,73 miliar, kemudian diikuti Dana Perimbangan dari pemerintah pusar senilai Rp 887,99 miliar dan lain-lain senilai Rp 110,23 miliar. Mayoritas alokasi belanja digunakan untuk pegawai (PNS) sebesar Rp 335,50 miliar.
Untuk fasilitas kesehatan, Kabupaten Gunung Mas memiliki 1 rumah sakit dan 16 puskesmas. Sementara akses jalan, hanya 25 persen wilayah Kabupaten Gunung Mas yang memiliki jalan dalam kualitas baik. Total panjang jalan di sini mencapai 738 km. Tingginya kerusakan jalan di Gunung Mas karena banyaknya kendaraan bermuatan berat yang melintas dan adanya genangan air. Dari total panjang jalan itu, 29 persen jalan di Kabupaten Gunung Mas tahun 2017 sudah diaspal dan sisanya sebesar 71 persen belum diaspal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, separuh lebih warga Gunung Mas usia di atas 5 tahun telah memiliki telepon seluler dan 18 persen terhubung dengan jaringan internet. Untuk listrik, 90 persen masyarakat sudah menikmati jaringan dan layanan dari PLN.