Jokowi Luncurkan Defend ID: Saya Catat Janji Jadi 50 Top Pertahanan Dunia

20 April 2022 14:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi pada acara Penandatanganan Perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2022, di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Kamis (14/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi pada acara Penandatanganan Perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2022, di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Kamis (14/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi meluncurkan holding BUMN Industri Pertahanan. Induk perusahaan pelat merah di bidang industri pertahanan ini diberi nama Defend ID.
ADVERTISEMENT
Holding Defend ID berisikan 5 perusahaan BUMN, dengan rincian PT Len Industri sebagai induk, kemudian ada PT PAL Indonesia, PT Dahana, Dirgantara Indonesia serta Pindad.
Dalam acara peluncuran holding BUMN ini di Surabaya, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mensesneg Pratikno serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Jokowi dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya kemandirian sektor pertahanan. Sembari mengapresiasi keberadaan Defend ID, Jokowi mengingatkan janji induk usaha pertahanan itu untuk berkiprah di kancah global.
"Sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, mampu bersaing dan menguntungkan," ujar Jokowi dalam peluncuran yang disiarkan virtual, Rabu (20/4).
Presiden Jokowi saat meninjau galangan kapal perang PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto
"Ini saya catat janjinya, janji ini saya catat. Defend ID akan jadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," sambung Jokowi.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta juga menekankan agar keberadaan Defend ID kian membuat penggunaan komponen dalam negeri bisa lebih kuat. Saat ini, kata Jokowi, tingkat penggunaan TKDN dalam alutsista mencapai 41 persen.
Jokowi mau impor terus ditekan, hingga suatu saat bisa murni 100 persen menggunakan bahan dari dalam negeri. Atas dasar itu, Jokowi mau seremonial peluncuran ini dijadikan momentum bertransformasi di sektor industri pertahanan dan keamanan.
"Kita harus bergerak cepat, lincah, dan jeli melihat peluang. Proaktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian rantai pasok global. Ini penting sekali dengan tetap utamakan kebutuhan dalam negeri," pungkas Jokowi.