Jokowi Masih Cari Investor yang Mau Bangun Food Estate

27 Juni 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi selama masa pemerintahannya gencar membangun proyek lumbung pangan alias food estate. Proyek tersebut merupakan proyek lama yang awalnya dicanangkan Presiden Sukarno, direalisasikan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan dilanjutkan di era Jokowi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah lumbung pangan yang telah dibangun di era pemerintahan Jokowi di antaranya di Kalimantan Tengah, di Keerom Papua, di NTT, di Sumatera Utara, dan terbaru di Gresik. Tapi pemerintah masih mencari investor yang mau membangun proyek besar ini.
"Belum. Masih mencari investor, investor," kata Jokowi di Palangkaraya, Kamis (27/6).
Ia menyebut untuk pembangunan lumbung pangan ini didorong melalui investasi, bukan APBN. "Yang kita dorong sekarang ini adalah investasi, bukan dari APBN," ujarnya.
Aksi Greenpeace soal Food Estate. Foto: Dok. Greenpeace
Di Kalimantan Tengah, pemerintah menargetkan 30 ribu hektar untuk food estate ketika pengerjaan dimulai pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022, luasan lahannya diperluas menjadi 60 ribu hektar dan menargetkan bisa mencapai 1,4 juta hektar pada akhir 2025.
ADVERTISEMENT
Beberapa titik food estate di Kalimantan Tengah adalah Pulau Pisang yang ditargetkan 10 ribu hektar, Kabupaten Kapus seluas 20 ribu hektar, Gunung Mas. Di Gunung Mas, sudah beberapa kali digelar panen raya jagung.
Namun, WALHI Kalimantan Tengah menyoroti food estate Gunung Mas gagal. Awalnya, di Gunung Mas akan ditanami singkong. Kemudian, pemerintah beralih menanam jagung.
Direktur WALHI Kalimantan Tengah, Bayu Herinata, mengatakan setelah mangkrak hampir 2 tahun sejak dibuka tahun 2021, food estate di Gunung Mas itu baru digarap lagi pada akhir tahun 2023.