Jokowi Mau Hilirisasi Pertanian: Kopi hingga Kakao Mentah Jangan Diekspor

8 Oktober 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program hilirisasi perlu dilanjutkan tidak hanya komoditas mineral, namun juga merambah sektor pertanian hingga kelautan seperti kopi, kakao, hingga nilam mentah.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengeklaim hilirisasi mineral yang dimulai dari larangan ekspor bijih nikel sudah berhasil dan berdampak positif. Industri turunan sudah mulai terbangun, seperti nickel pig iron dan nickel matte, hingga MHP sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Hilirisasi nikel tersebut kata Jokowi, berhasil meningkatkan nilai ekspor nikel dari USD 1,4 sampai 2 miliar menjadi USD 34,8 miliar.
"Menurut saya hilirisasi yang berbau padat karya ini harus didorong, baik yang berkaitan dengan pertanian, kelautan, pangan, semuanya harus didorong agar nilai tambah itu terjadi," tegasnya saat BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).
"Kopi jangan diekspor mentahan, raw material, kakao jangan diekspor raw material, lada jangan diekspor raw material, nilam jangan diekspor raw material," imbuh Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, Indonesia memiliki luas perkebunan kopi 1,2 juta hektare, lalu kakao seluas 1,4 juta hektare, lada 172 ribu hektare, sementara perkebunan nilam masih sekitar 12 ribu hektare.
Untuk itu, Jokowi meminta agar sumber daya alam tersebut tidak dibiarkan berkembang secara alami, melainkan harus dipaksa dengan berbagai risikonya.
"Tapi kalau ini dikembangkan, diremajakan, diperluas lagi dan industrinya ada baik itu untuk makna, kosmetik, minuman dan lain-lainnya nilai tambah akan terjadi, dan memang harus dipaksakan," tuturnya.
Jokowi menambahkan potensi sumber daya alam lain yang sangat besar di Indonesia adalah rumput laut. Pasalnya, Indonesia memiliki pantai pesisir lebih dari 80.000 km.
Pengembangan budidaya rumput laut, menurutnya, diperlukan untuk pemberdayaan nelayan dan masyarakat pesisir setempat.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita bisa masuk ke sini, dengan rencana taktis yang baik dengan strategi taktis yang baik karena rumput laut bisa menjadi pupuk organik, bisa menjadi kosmetik, bisa menjadi makanan, dan yang terakhir bisa menjadi bioavtur," ungkap Jokowi.
Jokowi optimistis melalui upaya hilirisasi tersebut, kesejahteraan masyarakat bisa tercipta asalkan menggunakan rencana yang taktis yang bisa membentuk suatu nilai tambah.
"Negara kita Indonesia harus berani menempuh jalan kita sendiri, kita harus berani menempuh jalan kita sendiri, jangan mengikuti tren dunia yang kadang menggeret kita masuk ke kompetisi yang sulit, karena kita punya core kompetisi sendiri, kekuatan kita sendiri," tandasnya.