Jokowi Menyebut Jalan Tol dan Kereta Cepat Indonesia Masih Tertinggal dari China

11 Oktober 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyebut total panjang pembangunan jalan tol dan kereta cepat di Indonesia masih tertinggal dari China.
ADVERTISEMENT
Jokowi bilang, jalan tol yang sudah dibangun selama 10 tahun pemerintahan Jokowi adalah sepanjang 2.433 km. Sedangkan di China, saat ini jalan tol yang sudah terbangun adalah 48.000 km.
Selain itu, Jokowi juga memberi contoh Tol Jagorawi yang sejak dibangun di tahun 1978 hanya memiliki panjang 780 km.
“Jalan tol sampai saat ini kira-kira 2.433 kilometer. Di mana kalau kita ingat sejak tahun 1978 Jagorawi dibangun sampai 10 tahun yang lalu itu hanya kira-kira 780 kilometer. Selama 40 tahun lebih hanya 780 kilometer. Di China sekarang memiliki jalan tol 48.000, jadi jauh banget masih,” kata Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (11/10).
ADVERTISEMENT
Suasana lalu lintas tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (14/9/2024). Periode libur panjang atau long weekend Maulid Nabi Muhammad Saw terjadi sejak Jumat (13/9) hingga Senin (16/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain jalan tol, Jokowi juga menyebut total panjang pembangunan kereta cepat di Indonesia masih tertinggal. Saat ini jalur kereta cepat yang dibangun dari Jakarta ke Bandung hanya 148 km. Angka ini terpaut jauh dari jalur kereta yang dimiliki China yaitu 28.000 km.
“Kereta cepat juga sudah dibangun dari Jakarta ke Bandung, hanya 148 kilometer. Itu pun ramenya bertahun-tahun. Di China sekarang sudah memiliki kurang lebih 28.000 kilometer kereta cepat, kita 148 kilometer,” jelasnya.
Dengan begitu, Jokowi bilang total panjang pembangunan jalan tol dan kereta cepat di Indonesia masih jauh tertinggal.
“Artinya stock infrastruktur kita masih jauh tertinggal dari negara yang tadi saya sebut,” katanya.