Jokowi Minta Bahlil Segera Rampungkan Divestasi 10 Persen Saham Freeport

23 September 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peresmian produksi smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Foto: Achmad Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peresmian produksi smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Foto: Achmad Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, untuk segera merampungkan negosiasi terkait divestasi saham 10 persen Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini pemerintah melalui MIND.ID memiliki porsi kepemilikan saham Freeport Indonesia sebesar 51 Persen.
Divestasi saham 10 persen tersebut sebagai salah satu syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang berakhir di 2041, selama 20 tahun alias sampai 2061.
"Ini masih proses, nanti tanyakan prosesnya ke Menteri ESDM. Tapi saya minta memang secepatnya harus dikelirkan. Karena smelternya juga sudah jadi, dan ini adalah milik Indonesia," kata Jokowi usai meresmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senim (23/9).
Jokowi menegaskan bahwa negosiasi ini bukan hal yang mudah, namun ia tetap optimis bahwa pemerintah Indonesia akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
"Dulu saat kita mau ngambil 51 persen, itu juga negosiasinya juga tidak sebulan, dua bulan, tiga bulan. Tahunan, alot. Bukan hal yang gampang," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka potensi divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10 persen kepada pemerintah bisa gratis.
Arifin mengatakan, Holding Pertambangan MIND ID yang akan mencaplok 10 persen saham PTFI itu tidak perlu membayar sepeser pun, alias gratis. Nantinya, MIND ID akan mengempit total 61 persen saham PTFI.
"Jadi tidak keluar duit lagi MIND ID, nanti dihitung dari, ya ada mekanismenya, tapi dapat tambahan share," ungkapnya saat ditemui di kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (7/6).