Jokowi Minta Hilirisasi Kelapa, Limbahnya Dijadikan Bioenergi dan Bioavtur

22 Juli 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kebun kelapa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebun kelapa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menghadiri acara pembukaan "Konferensi dan Pameran COCOTECH Internasional ke-51" di Ballroom Hotel The Westin, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7)
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi meminta agar pemanfaatan teknologi dalam mengelola kelapa lebih ditingkatkan ke depannya. Hal itu untuk mendukung hilirisasi produk tersebut.
"Kemudian, memanfaatkan teknologi. Hilirisasi dalam rangka ke sana. Saya banyak melihat limbah kelapa sekarang menjadi bioenergi, ini penting. Saya kira ke depan ini terus bisa dikembangkan," kata Jokowi.
Selain menjadi bioenergi, Jokowi menyebut kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk bio avtur. Ia pun mendorong para pelaku industri di bidang kelapa memperhatikan hal itu.
"Kemudian juga kelapa bisa menjadi bioavtur, ini juga menjadi pekerjaan besar kita agar penggunaan ini bisa semakin meningkat dan diminati. Ini juga penting bagi negara-negara lain," ucap dia.
Lebih jauh, kepala negara itu menilai konferensi ini sangat penting bagi Indonesia selaku produsen kelapa terbesar kedua di dunia untuk mengenalkan potensi kelapa.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri acara pembukaan Konferensi dan Pameran COCOTECH Internasional ke-51 di Ballroom Hotel The Westin, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
"Konferensi ini sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia dan Indonesia juga berkepentingan untuk memperkenalkan potensi besar kelapa kita, memperluas networking, memperluas jejaring, dan mencari peluang-peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Turut hadir mendampingi presiden Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas).