Jokowi Minta LPI Masuk ke Proyek Blok Masela & Cari Pengganti Shell

24 Agustus 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta para menteri terkait untuk mencarikan investor baru di Blok Masela usai Shell Upstream Overseas Ltd hengkang. Saat ini, proyek tersebut hanya dipegang oleh Inpex dari Jepang Corporation.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mencarikan investor baru, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan Jokowi ingin Lembaga Pengelola Investasi (LPI) untuk ikut masuk ke proyek itu.
"Diharapkan pemerintah bisa negosiasikan investasi yang direncanakan USD 20 miliar atau Rp 287 triliun serta pertimbangkan INA (LPI) masuk ke proyek tersebut," kata Airlangga usai ratas di Istana Negara, Rabu (24/8).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang, Koichi Hagiuda di Tokyo. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Airlangga menyebut arahan Jokowi ini menindaklanjuti pertemuan pemerintah dan Jepang pada Juli 2022 lalu. Pada pertemuan itu yang juga dihadiri Airlangga, pemerintah merayu Japan Bank for International Cooperation (JBIC) agar mau berinvestasi di Blok Masela, sebuah proyek pengeboran gas di Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Blok Masela memiliki cadangan gas besar, namun belum digarap usai 20 tahun ditemukan. Keinginan pemerintah agar JIBC memberikan perhatian khusus ke Blok Masela juga karena proyek ini sudah dua tahun ditinggal mitranya, Shell Upstream Overseas Ltd pada Juli 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Shell melepas 35 persen hak partisipasinya di blok tersebut kepada Inpex Corporation yang merupakan pemegang hak partisipasi mayoritas. Inpex merupakan perusahaan migas asal Jepang.