Jokowi Minta Lumbung Pangan Mulai Digarap, Ditanami Padi hingga Jeruk

8 Oktober 2020 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kawasan lumbung pangan (Food Estate) yang ada di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah bersama sejumlah menterinya, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
Dalam peninjauan tersebut, Jokowi memastikan bahwa pada tahun ini lumbung pangan akan mulai digarap secara bertahap. Dia merinci total ada sekitar 30 ribu hektare lahan yang bakal digarap di wilayah Kalteng, termasuk Pulang Pisau.
"Yang di Pulang Pisau untuk 2020 kita ingin memulainya 2020, di Pulang Pisau akan dikembangkan 10 ribu hektare, di Kabupaten Kapuas akan dikerjakan 20 ribu hektare sehingga totalnya di provinsi Kalimantan tengah untuk 2020 adalah 30 ribu hektare," kata Jokowi usai melakukan peninjauan.
Presiden Jokowi tinjau project lumbung pangan nasional di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7(. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Tak hanya itu, dia memastikan sejumlah fasilitas teknologi yang memadai akan membantu penggarapan lahan tersebut. "Untuk pemupukan kita pakai drone, membajak sawah kita memakai traktor apung, ini traktor khusus dan dipakai saya tanya tadi '1 hari bisa berapa hektare?' Operator traktor bilang 2 hektare," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah sebuah kecepatan, karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi alat-alat modern," lanjutnya.
Jokowi menyebut lahan lumbung pangan akan ditanami padi, bawang merah, jeruk, hingga kelapa. Bahkan juga ada budi daya ikan.
"Akan kita lihat dalam hasilnya mungkin 3-4 bulan seperti apa. Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik tidak hanya dari padi, tapi dari bawang merah jeruk, ikan plus juga dari itik," katanya.
Jika nanti, program ini bisa terealisasi dengan baik maka bisa diikuti dengan pemanfaatan kawasan food estate di wilayah lainnya.