Jokowi Minta Pengelolaan Pariwisata di RI Tiru Buthan hingga Maldives

10 Juli 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat memantau harga pangan di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat memantau harga pangan di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta para bupati mengembangkan potensi yang ada di daerahnya, mulai dari segi ekonomi, pangan, dan teknologi. Selain itu, yang tak kalah penting dikembangkan adalah sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Kalau daerah-daerah yang pemandangannya bagus dari sisi turismenya, semuanya, harus dikembangkan," kata Jokowi saat acara APKASI di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/7).
Soal pariwisata, Jokowi mencontohkan Buthan yang meski tidak punya minyak dan gas, namun dapat memanfaatkan alam, tradisi dan budayanya untuk pariwisata.
"Tapi dia tidak buka negaranya untuk turis sebanyak-banyaknya. Dia mengambil hanya volume tertentu di kuota dan mengambil turis yang pasar atas, high value dan low volume. Ini bisa kita tiru seperti ini," ungkap Jokowi.
Jokowi menilai kekayaan alam Indonesia lebih bagus dari Buthan. Hanya saja, kata Jokowi, kepala daerah khususnya bupati tidak tahu bagaimana mengemas dan mempromosikan potensi pariwisata di wilayahnya.
"Dan turisnya kena iuran lagi. Sudah datang bayarnya mahal, masih kena iuran untuk melindungi alam. Saya cek berapa, sih, ini setahun dia dapat dari iuran yang untuk perlindungan alamnya ini hampir setengah triliun dia dapat. Bukan dari ekonominya tapi dari iuran saja setengah triliun," ujar Jokowi.
Indahnya Maldives. Foto: Shutterstock
Jokowi kemudian mencontohkan Maldives yang terkenal dengan keindahan pantainya. Menurutnya, pantai di Indonesia juga tidak kalah dengan Maldives.
ADVERTISEMENT
"Dan [Maldives] 30 persen pendapatan negaranya berasal dari turisme, tapi dia menciptakan segmen pariwisata baru. Misalnya ini, misalnya saya hanya membaca saja dan ini bisa ditiru misalnya konferensi di tepi pantai, rapatnya di tepi pantai," terang Jokowi.
Negara lain yang menjadi contoh adalah Afrika yang terkenal dengan wildlife tourism-nya. Ia menegaskan banyak wisatawan yang tertarik dengan konsep pariwisata tersebut.
"Ngantri itu orang yang datang ke sana menawarkan pengalaman safari yang otentik, melihat satwa di habitat aslinya kita ini punya semuanya. Punya Komodo, di Banyuwangi ada melihat Banteng, ada Badak, ada Orang Utan," tutur Jokowi.
"Ini bagaimana mengemas ini, daerah bisa mengemas ini menjadi sebuah pendapatan penerimaan bagi daerah. Di Afrika ini bisa menghasilkan 196 triliun per tahun mengurus masalah itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT