news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Jokowi Minta Perusahaan Tambang Bangun Pusat Persemaian

16 Agustus 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
 Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta para pengusaha pertambangan membangun pusat persemaian di lahan pasca tambang. Hal tersebut demi mengusung industri hilirisasi ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Jokowi menuturkan, hilirisasi yang ingin digencarkan pemerintah adalah dengan transfer teknologi yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan dan meminimalisir dampak lingkungan.
“Pemerintah telah mewajibkan perusahaan tambang membangun pusat persemaian untuk menghutankan kembali lahan pasca tambang,” ujar Jokowi saat pidato pembukaan sidang tahunan MPR/DPR RI tahun 2023, Rabu (16/8).
Jokowi menambahkan, ekonomi hijau dan hilirisasi sama-sama membuka peluang Indonesia meraih kemajuan karena sangat kaya sumber daya alam (SDA) termasuk bahan mineral, perkebunan, kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
“Tapi kaya SDA saja tidak cukup, jadi pemilik saja tidak cukup karena itu akan membuat kita menjadi bangsa pemalas yang hanya menjual bahan mentah kekayaannya,” tegasnya.
Menurutnya, tanpa nilai tambah industri SDA, berarti tidak ada keberlanjutan. Dia menilai, negara yang mampu mengolah sumber dayanya melalui hilirisasi, akan mampu memberikan nilai tambah dan menyejahterakan rakyat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi juga menginginkan program hilirisasi ini tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non mineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya dengan mengoptimalkan kandungan lokal dengan bermitra dengan UMKM petani dan nelayan.
“Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan. Ini memang pahit bagi pengekspor bahan mentah. Ini juga pahit bagi pendapatan negara jangka pendek,” ujar Jokowi.
“Tapi jika ekosistem besarnya sudah terbentuk, jika pabrik pengolahannya sudah beroperasi. Saya pastikan Ini akan berbuah manis pada akhirnya. Terutama bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tambahnya.