Jokowi Minta Produksi Blok Rokan 400.000 Bph, Ini Kata Bos Pertamina Hulu Rokan

21 Januari 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pompa angguk yang legendaris masih digunakan dalam memproduksi minyak di Blok Rokan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pompa angguk yang legendaris masih digunakan dalam memproduksi minyak di Blok Rokan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengungkapkan bahwa Blok Rokan masih mempunyai prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan. Hal tersebut merespons permintaan Presiden Joko Widodo untuk peningkatan produksi minyak hingga 400.000 barel per hari (bph).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan pihaknya akan segera merealisasikan arahan dari Presiden Jokowi. Namun, ia belum bisa memastikan kapan realisasi produksi minyak sebesar 400.000 bph terwujud.
"Seperti arahan presiden, kita harus mencapai itu secepatnya ya. Mungkin nanti kalau sudah ada tahun yang pas akan kita sampaikan," ujar Jaffee saat ditemui wartawan di Kopi CIliwung (Koci), Sabtu (21/1).
Menurutnya, masih banyak potensi minyak dan gas bumi di luar Blok Rokan. Untuk itu, Jaffee akan terus mengembangkannya secara pararel.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin dalam acara Aksi Susur Sungai dan Gerakan Bersih Sungai Ciliwung di KOpi CIliwung (KOCI), Sabtu (21/1/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
"Mudah-mudahan timeline-nya harus kami diskusikan dulu internal. Tentunya potensi-potensi yang baik akan terus kami men-develop," kata dia.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proses produksi minyak dan gas bumi (migas) Blok Rokan di Kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, 5 Januari 2023 lalu. Dalam keterangannya usai peninjauan, Jokowi yakin Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia memiliki potensi besar dalam pengelolaan migas.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang itu adalah kita ingin meyakinkan bahwa SDM-SDM kita ini mampu dan itu yang saya tunggu tadi. Saya menanyakan Dirut Pertamina produksinya naik atau turun, ya naik,” ungkap Jokowi saat itu.
Jokowi mengapresiasi produksi minyak di Blok Rokan yang mulai mengalami peningkatan secara signifikan setelah pengelolaan diambil alih Pertamina. Meski demikian, Kepala Negara mendorong agar produksi minyak dapat meningkat lebih tinggi dengan target mencapai 400.000 barel per hari.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan sejumlah menteri di KM 82 saat kunjungan kerja menuju Kabupaten Rokan Hilir pada Kamis (5/1). Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
“Target tadi yang saya sampaikan 400 ribu barel per hari dari 156, 158 ribu (barel per hari) menuju ke 400 (ribu barel per hari). Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi tadi sudah saya sampaikan, ini target,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan Blok Rokan saat ini dikelola sepenuhnya oleh putra-putri terbaik bangsa. Dengan pengelolaan tersebut, kata Nicke, Pertamina dapat membuktikan produksi minyak di Blok Rokan meningkat. Bahkan mendapat penghargaan sebagai blok dengan sumur pengeboran terbanyak.
“Atas seluruh proses ini, ini Blok Rokan baru saja mendapatkan penghargaan dari Muri, blok dengan sumur pengeboran terbanyak,” tambah Nicke.
Lebih lanjut, Nicke menuturkan setelah alih kelola ke Pertamina, Blok Rokan memberikan kontribusi besar kepada negara dalam hal perekonomian hingga penyerapan tenaga kerja. Menurut Nicke, penyerapan tenaga kerja meningkat dalam jangka waktu singkat.
“Ketika alih kelola ini tenaga kerja yang semuanya berpindah ke Pertamina Hulu Rokan ada 25 ribu (pegawai) dan hari ini ada 37.500 (pegawai). Artinya ada tambahan 12.500 (pegawai) dalam jangka waktu yang singkat ya kurang lebih dari 1,5 tahun,” tandas dia.
Kiprah Perwira Pertamina di Blok Rokan. Foto: PHR