Jokowi Minta Stok Beras Bulog Ditambah 1,5 Juta Ton sampai Akhir 2023

8 Oktober 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi(kedua kiri) meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog Dramaga. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi(kedua kiri) meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog Dramaga. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi meminta stok beras di Bulog ditambah hingga 1,5 juta ton sampai akhir 2023 nanti. Jokowi mengatakan panen padi di wilayah sentra produksi di Indonesia akan menambah cadangan beras pemerintah yang disimpan Bulog.
ADVERTISEMENT
"Tapi memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton," kata Jokowi saat kunjungan di Ciasem, Subang, Minggu (8/10).
Penambahan 1,5 juta ton tersebut Jokowi inginkan untuk antisipasi dampak cuaca kemarau ekstrem El Nino yang bisa mengurangi volume panen padi secara nasional.
"Tetapi sekali lagi, karena El Nino, produksi itu tetap menurun, tetap berkurang. Tapi enggak ada masalah, cadangan kita di Bulog juga makin banyak, 1,7 juta ton," kata Jokowi.
Sebelumnya Bulog memastikan cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog jumlahnya aman sampai dengan panen raya tahun 2024. Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Mokhamad Suyamto mengatakan, selain stok 1,7 juta ton yang ada, Bulog juga mendapat pasokan dari penugasan impor beras tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Dalam menyiapkan kecukupan stok menghadapi El Nino dan situasi di tanah air sampai dengan panen raya tahun depan, kami siap memperkuat stok cadangan beras pemerintah ini dengan memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri dan juga siap menerima rencana tambahan penugasan impor sebanyak 1 juta ton dari pemerintah yang akan membuat cadangan kita akan semakin kuat,” kata Suyamto, Rabu (27/9).
Suyamto mengemukakan pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.
“Masyarakat jangan khawatir, Pemerintah melalui BULOG menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata dia.
ADVERTISEMENT