Jokowi Pamer Bisa Kendalikan Inflasi hingga Potensi EBT saat Tutup B20 Summit

15 November 2022 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Serangkaian gelaran B20 ditutup dengan B20 Summit di Nusa Dua Bali, Senin (14/11) kemarin. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi di depan ratusan pebisnis negara-negara G20 memamerkan perekonomian Indonesia yang kokoh hingga kekayaan potensi Energi Baru Terbarukan yang dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah poin-poin yang disampaikan Jokowi di dalam forum B20 Summit di Nusa Dua Bali, Senin (14/11) kemarin.

Pamer Ekonomi RI Kokoh di Tengah Gejolak Global

Presiden Jokowi mengatakan perekonomian Indonesia kokoh menghadapi gejolak perekonomian global. Menurutnya hal itu patut disyukuri lantaran kini dunia dilanda gejolak perang hingga krisis pangan.
"Pandemi masih ada, ada perang, ada krisis pangan, ada krisis energi, ada krisis keuangan, tapi kita patut bersyukur. Indonesia di kuartal II masih tumbuh 5,44 persen, dan di kuartal III kita tumbuh lebih kuat, 5,72 persen," kata Jokowi.
Indonesia juga mampu mengendalikan angka inflasi. Tercermin dari inflasi di September yang mencapai 5,9 persen usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kemudian di bulan Oktober, inflasi kembali turun ke level 5,7 persen.
ADVERTISEMENT

Banggakan RI Jadi Titik Terang Kesuraman Ekonomi Global

Presiden Joko Widodo mengunjungi media center KTT G20 di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih mumpuni di tengah ketidakpastian ekonomi global, Jokowi menyebut Indonesia sebagai salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Kalimat itu ia lontarkan berdasarkan pernyataan Managing Director IMF Kristalina.
"Kristalina menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia," ujar Jokowi.
Atas dasar itu, kata Jokowi, untuk menjaga ekonomi tetap kuat butuh berbagai gebrakan seperti hilirisasi, industrialisasi hingga menyetop ekspor barang mentah.
Ini sudah berkali-kali disampaikan Jokowi untuk mengolah segala produk alam Indonesia di dalam negeri. Upaya itu nantinya juga bakal berujung pada terciptanya lapangan kerja.

Pamer Potensi EBT RI Sampai 434 Ribu Megawatt

Selain pertumbuhan ekonomi, Jokowi pada B20 Summit juga memamerkan kekayaan energi baru terbarukan (EBT) Indonesia. Menurut Jokowi, EBT merupakan pintu masuk untuk investor datang ke Indonesia. Terlebih dengan besarnya potensi EBT di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah sering sampaikan, bahwa energi baru terbarukan, renewable energy di Indonesia itu sangat besar. Ada potensi 434 ribu megawatt,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut semua bentuk energi baru terbarukan seperti hydropower, geothermal, tenaga surya, maupun tenaga angin memiliki potensi besar, dan Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang berlimpah.

Tawarkan Proyek Hilirisasi ke PM Australia

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara selama KTT ASEAN-Australia sebagai bagian dari KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). Foto: Tang Chhin Sothy/AFP
Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, untuk bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia. Menurutnya, Australia sebagai pemasok lithium terbesar di dunia bisa bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan produsen nikel terbesar.
"Saya hanya menawarkan kepada Prime Minisiter Anthony Albanese di Australia ada lithium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik," ujar Jokowi.
"Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja, kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Titip ke India, Lanjutkan Digitalisasi UMKM

India akan menjadi tuan rumah atau Presidensi B20 tahun depan. Dalam penutupan B20 Summit, Jokowi menitipkan pesan untuk calon tuan rumah selanjutnya agar tetap membawa isu digitalisasi UMKM.
Menurutnya, digitalisasi sangat penting agar sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak tertinggal. Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, Indonesia menggenjot agar UMKM masuk dalam platform digital.
Sampai saat ini, lanjut Jokowi, ada 19 juta UMKM yang masuk digital platform, dari 64 juta UMKM ada di Indonesia. Jokowi mengatakan, Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2024 jumlah UMKM yang sudah masuk platform digital bisa mencapai di atas 30 juta.
"Saya titip kepada India agar nantinya yang usaha-usaha kecil, usaha mikro masih dibawa lagi diteruskan. Terakhir saya mengucapkan selamat bekerja bagi Presidensi B20 India tahun depan. Saya yakin B20 akan semakin solid dan berkembang," ujarnya.
ADVERTISEMENT