Jokowi Pamer RI Berhasil Ambil Alih Tambang Raksasa Freeport hingga Rokan

16 Agustus 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersama istri Iriana Jokowi keluar kendaraan saat tiba untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersama istri Iriana Jokowi keluar kendaraan saat tiba untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan capaian selama menjabat. Salah satu capaian yang ia katakan yaitu mengambil alih sejumlah tambang raksasa di Indonesia yang dikelola oleh pihak asing.
ADVERTISEMENT
Tiga tambang itu di antaranya adalah Freeport di di Papua, Blok Rokan di Provinsi Riau, serta Newmont di Nusa Tenggara.
"Kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont," kata Jokowi dalam laporan tahunan di Gedung MPR DPR RI, Jumat (16/8).
"Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," imbuh Jokowi.
Jokowi melanjutkan, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ekonomi hijau menjadi prioritas. Dia menyebut, Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun ekonomi hijau.
"Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi," kata orang nomor satu RI.
ADVERTISEMENT
Jokowi memastikan pemerintah akan konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap.
Dalam kesempatan sebelumnya, Jokowi mengungkapkan kepemilikan saham pemerintah atas Freeport akan kembali bertambah 10 persen. Saat ini, pemerintah memiliki 51 persen saham di Freeport.
Dia bercerita kendali Freeport di tangan pemerintah butuh waktu yang tidak sebentar. Saat Indonesia ingin menguasai 51 persen sahamnya pada 2018, itu dilakukan secara diam-diam selama 3,5 tahun.
"Dan sebentar lagi insyaallah dalam bulan-bulan depan ini kita akan tambah lagi 10 persen jadi 61 persen," kata Jokowi di Inagurasi Kepengurusan GP Ansor di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5).
Ia mengungkapkan begitu pemerintah memiliki 61 persen saham di Freeport, Indonesia akan mendapat keuntungan 70-80 persen yang masuk dalam kas negara dalam bentuk royalti badan, bea ekspor, hingga bea keluar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita bicara Freeport itu bukan milik Amerika lagi tapi sudah jadi milik negara kita Indonesia. Sudah jadi milik kita dan itu pengambilalihannya saya buka sedikit pakai uang. Tidak pakai kekuatan tapi pakai uang, uangnya ambilnya dari Amerika. Kita bayar ke Freeport," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan pelunasan untuk mengambil alih saham Freeport akan lunas di tahun ini. Ia menyebut, Indonesia untung karena bisa mengambil alih saham Freeport sebelum harga tembaga dunia naik seperti saat ini.