Jokowi: Pencabutan PPKM Bukan Buat Gagah-gagahan, Tapi Dorong Ekonomi Lebih Baik

2 Januari 2023 9:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menegaskan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diumumkan pada pekan lalu bukan sekadar untuk gagah-gagahan. Tapi untuk mendorong ekonomi Indonesia lebih baik di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hasil kajian selama 10 bulan menunjukkan Indonesia bisa mengendalikan COVID-19. Kata Jokowi, angka keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupation rate (BOR) dan kasus positif di Indonesia saat ini di bawah standar WHO. Hal itu diungkapkan dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Senin (2/1).
Keputusan pencabutan PPKM ini juga bagian dari langkah Jokowi mengamankan ekonomi Indonesia. Dia menyebut tahun ini menjadi tahun ujian bagi ekonomi global, termasuk Indonesia.
"Kita tetap hati-hati dan waspada," katanya.
Di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Jokowi meminta semuanya wajib optimistis bisa menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada dan bisa mengarungi tahun ini. Dengan investor pasar modal didominasi masyarakat di bawah 40 tahun sebanyak 70 persen, Jokowi optimistis prospek pasar modal ke depan betul-betul sangat menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan tantangan di tahun lalu yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian yang sulit dikalkulasi bisa dihadapi Indonesia tahun ini lebih baik.
"Kita berharap ekonomi kita tumbuh di atas 5 persen. Kalau 2022 dipastikan sudah 5 persen, kita harap di tahun 2023 juga masih di atas 5 persen," imbuhnya.