Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jokowi: Presiden RI ke Depan akan Hadapi Naiknya Harga Pangan hingga Energi
16 September 2023 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan saat ini ada 96 negara yang menjadi pasiennya Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Indonesia pernah menjadi pasien IMF tahun 1997-1998 karena krisis ekonomi.
"Inilah yang wajib kita syukuri, karena untuk keluar setelah krisis COVID itu tidak mudah. Harga pangan naik, harga energi naik, bunga bank di semua negara naik, inilah yang akan dihadapi oleh kepemimpinan nasional kita ke depan," kata Jokowi saat Rembuknas organ relawan Solidaritas Merah Putih (solmet) di Gedung Putih Tio Ma, Bogor, Sabtu (16/9).
Jokowi mengakui tantangan tersebut tidak mudah. Sehingga dia mengimbau calon pemimpin Indonesia di 2024 untuk berhati-hati karena menyangkut nasib 273 juta rakyat Indonesia yang tersebar di 17 ribu pulau.
ADVERTISEMENT
Setelah krisis pandemi COVID-19, Jokowi mengatakan perekonomian global belum pulih karena ada krisis energi yang melanda beberapa negara. Krisis pangan juga terjadi imbas perang antara Rusia dan Ukraina.
Hal itu diperparah dengan 19 negara yang sekarang ini tidak mau mengekspor komoditas pangannya. Sehingga banyak negara yang kekurangan baik beras maupun gandum. Namun, Jokowi meyakini Indonesia masih baik-baik saja.
"Inilah kesulitan semua negara. Tetapi alhamdulillah setelah COVID, Indonesia adalah salah satu negara terbaik yang bisa mengatasi COVID, sekaligus ekonominya. Karena ada negara yang bisa mengatasi COVID, tapi ekonominya sampai sekarang belum bisa pulih, banyak," jelas Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan, pemimpin Indonesia 3 periode ke depan akan sangat menentukan Indonesia menjadi negara maju atau tidak. Ia menegaskan Indonesia harus menjadi negara maju.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mau terjebak pada apa yang tadi saya ceritakan. Kita harus mampu dalam tiga periode ke depan memiliki pemimpin yang bisa membawa kita semuanya melompat menjadi sebuah negara sejahtera," tutur Jokowi.