Jokowi Puji Kementerian PUPR: Januari Sudah Lelang Proyek Rp 14,6 Triliun

15 Januari 2021 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berkunjung ke Kampung Nelayan di Bengkulu. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berkunjung ke Kampung Nelayan di Bengkulu. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memuji Kementerian PUPR yang bekerja cepat terkait penyerapan anggaran. Hal itu ditunjukkan dengan lelang proyek infrastruktur di Kementerian PUPR, yang pada Jumat (15/1) nilai totalnya sudah mencapai Rp 14,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Apresiasi disampaikan Jokowi, karena Kementerian PUPR sejak Oktober 2020 sudah memulai proses seleksi tender atau lelang untuk pelaksanaan di 2021. Hingga 15 Januari 2021, ucap Presiden, Kementerian PUPR telah melelang 209 paket pekerjaan senilai Rp2,1 triliun dan 982 paket pekerjaan senilai Rp12,5 triliun.
“Kita berharap di Kuartal IV 2020 dan Kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi kita mengalami rebound. Sekali lagi kuncinya kecepatan dalam bekerja, apalagi di masa pandemi seperti sekarang saat masyarakat banyak kehilangan pekerjaan,” kata Presiden Jokowi menyampaikan sambutan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (15/1).
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi, saat meresmikan Penandatanganan Kontrak Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2021.
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi banjir bandang di Lebak, Banten. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas
Pada sisi lain, Jokowi juga mengingatkan sisa paket pekerjaan di Kementerian PUPR yang belum dilelang masih cukup banyak.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu saya minta kepada Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dilakukan percepatan sehingga di kuartal I semua paket sudah tender dan sudah tanda tangan kontraknya. Ini penting,” ujar Jokowi.
Presiden mengingatkan saat ini aparat pemerintah harus bekerja cepat. Aparat pemerintah harus menyadari saat ini Indonesia masih dilanda krisis ekonomi dan kesehatan.
Auranya harus berbeda, harus pindah ke channel extraordinary. Dengan kerja lebih cepat maka kita bisa berikan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi,” pungkas Jokowi.