Jokowi Resmikan 4 Seksi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Habiskan Rp 13,5 Triliun

9 September 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya usai dari Samarinda menuju Provinsi Aceh, Senin (9/9) Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya usai dari Samarinda menuju Provinsi Aceh, Senin (9/9) Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan 4 seksi jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang lebih dari 35 kilometer (km). Pembangunan proyek strategis nasional itu menelan anggaran sebesar Rp 13,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun 4 seksi yang diresmikan adalah seksi 2 Seulimeum-Jantho (7,6 km), seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (7,7 km), dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km) dengan total panjang sekitar 36,3 km.
"Yang dibangun sejak tahun 2019 dan menelan biaya yang tidak sedikit yaitu 13,5 triliun," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (9/9).
Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya konektivitas untuk percepatan ekonomi. Ia menargetkan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 2.998 km yang menyambungkan Lampung hingga Aceh.
"Kita akan terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan tol, termasuk tol Trans Sumatera sepanjang 2.998 kilometer yang menyambung nantinya kalau sudah tersambung dari Lampung sampai ke Aceh," kata dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi berharap dengan adanya jalan tol tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatera.
"Dan meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan meningkatkan multiplier effect dari masyarakat," ujarnya.
Dua Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Jalan Tol Ruas Padang - Sicincin di Provinsi Sumatra Barat dan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi I Padang Tidji - Seulimum di Provinsi Aceh. Foto: Hutama Karya
Selain itu, Jokowi juga berharap peresmian proyek jalan tol dapat mempermudah mobilitas sehingga meningkatkan perekonomian Aceh.
"Saya yakin infrastruktur yang penting ini juga menumbuhkan titik ekonomi baru, menumbuhkan usaha baru, memotivasi UMKM melakukan perluasan usaha dan membangkitkan perekonomian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," tandas dia.