Jokowi Resmikan Bandara Ngloram Blora: Bisa Percepat Aktivitas Ekonomi

17 Desember 2021 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Ngloram, Jawa Tengah. Foto: Kemenhub RI
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Ngloram, Jawa Tengah. Foto: Kemenhub RI
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini, Jumat (17/12), meresmikan Bandar Udara Ngloram yang terletak di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah pada hari ini kita bisa melihat Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang telah selesai dan siap untuk dimanfaatkan masyarakat,"kata Jokowi saat peresmian Bandar Udara Ngloram di Cepu, Jumat (17/12).
Jokowi menjelaskan Bandara Ngloram memiliki landas pacu (runway) sepanjang 1.500 m dan hanya bisa untuk penerbangan pesawat jenis ATR. Jokowi mengatakan akan menambah panjang landas pacunya apabila memang diperlukan.
"Tadi Menhub menyampaikan satu minggu sudah ada penerbangan dua kali dan selalu penuh, kita harapkan nanti apabila memang penuh terus dan runway nya 1500 m tidak cukup akan kita perpanjang lagi jadi 2.000 m," katanya.
Menurut Jokowi, pembangunan Bandara Ngloram dapat mempercepat aktivitas ekonomi baik itu di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, sampai sebagian wilayah Purwodadi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi saat akan berangkat kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (14/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dengan percepatan aktivitas ekonomi tersebut, Jokowi berharap investasi turut masuk ke wilayah tersebut. "Distribusi-distribusi barang dari daerah ke daerah dan provinsi ke provinsi juga semakin banyak dan meningkat," ujarnya.
Adapun kapasitas terminal Bandara Ngloram ini cukup besar, bisa menampung 210 ribu penumpang per tahun dengan desain yang menampilkan ciri khas Blora.
"(Terminal) sangat besar, didesain seperti kita di bawah hutan jati, karena memang Blora sangat terkenal dengan hutan jati, ini sangat bagus," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Bandar Udara seluas 27 hektar ini sebelumnya dimiliki oleh PT Pertamina dan kemudian diserahkan kepada Kementerian Perhubungan karena sejak 1984 tidak beroperasi lagi.
“Sehingga Kementerian Perhubungan mulai membangun (Bandar Udara) pada tahun 2019 dan selesai pada satu bulan lalu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT