Jokowi Resmikan Jembatan Sei Alalak: Tahan Gempa, Insya Allah Sampai 100 Tahun

21 Oktober 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Sei Alalak di Kalimantan Selatan. Foto: Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Sei Alalak di Kalimantan Selatan. Foto: Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala. Peresmian Jembatan Sei Alalak ini, salah satu agenda kegiatan presiden dalam kunjungan kerja di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan Jembatan Sei Alalak dibangun dengan teknologi tinggi sehingga bisa tahan gempa. Selain itu, usia pakainya diperkirakan bisa sampai 100 tahun.
"Jembatan sepanjang 150 meter ini dibangun dengan anggaran Rp 278 miliar, menggunakan teknologi tinggi tahan gempa. Jadi diperkirakan mampu bertahan insya Allah sampai 100 tahun," kata Jokowi, Kamis (21/10).
Konsorsium WIKA Selesaikan Pembangunan Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin. Foto: WIKA
Jokowi berharap keberadaan Jembatan Sei Alalak akan memperkuat konektivitas antarwilayah di Kalimantan Selatan. Selain itu juga memperlancar arus tranportasi antardaerah dan mengefisienkan biaya-biaya logistik.
Lebih dari itu, lanjut Jokowi, keberadaan jembatan tersebut diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar dan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru.
Jembatan Sei Alalak merupakan jembatan dengan tipe cable stayed berbentuk melengkung pertama di tanah air. Pembangunan Jembatan Sei Alalak sudah rampung pada Jumat (24/9). Metode konstruksi yang digunakan pada Jembatan Sei Alalak adalah longline matchcast system, di mana sistem precast mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
Jembatan yang dibangun Konsorsium BUMN dan swasta yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Pandji (KSO WIKA – Pandji) ini, untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun.
Jembatan Sei Alalak menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala menuju Provinsi Kalimantan Tengah. Kawasan ini terkenal kemacetannya terutama setelah Jalan Lingkar Selatan yang kondisinya rusak parah pasca diterjang banjir.