Jokowi Resmikan Sea Labs Indonesia, Pusat Pelatihan Untuk Para Digital Talent

1 Maret 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Presiden Joko Widodo. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Presiden Joko Widodo. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Sea, perusahaan teknologi global yang menaungi Garena, Shopee dan SeaMoney, hari ini meluncurkan Sea Labs Indonesia yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Chairman & Group CEO Sea Forrest Li. Sea Labs Indonesia merupakan pusat pelatihan insentif bagi talenta digital Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutan, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah sangat menyambut baik hadirnya Sea Labs Indonesia. Jokowi berharap, pusat pelatihan ini bisa mencetak ribuan talenta digital di masa depan.
“Saya sangat hargai apa yang telah dilakukan oleh Sea Lab Indonesia. Tadi saya dibisiki tahun 2023 akan diundang 1.000 orang yang bisa kembali ke Indonesia untuk masuk ke Sea Labs Indonesia. Saya kira ini saya harus mengatakan apa adanya, saya sangat menghargai upaya-upaya seperti ini,” ujar Jokowi dalam Peresmian Sea Labs Indonesia secara virtual, Selasa (1/3).
Menurut Jokowi, pelatihan bagi digital talent merupakan hal yang dibutuhkan. Sebab Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Menurut Jokowi, potensi ekonomi digital Indonesia dalam tiga tahun ke depan atau pada 2025 diproyeksi mencapai USD 146 miliar atau setara Rp 2.100 triliun (kurs USD 1: Rp 14.300). Untuk bisa mencapai potensi tersebut, maka Indonesia membutuhkan banyak digital talent yang mumpuni.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi 'start up' yang dapat diunduh melalui telepon pintar. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Senada, Sea Chairman and Group CEO, Forrest Li menyatakan bahwa Sea Labs Indonesia akan merekrut dan mempekerjakan setidaknya 1.000 talenta digital hingga tahun 2023. Sea Labs juga berkomitmen akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi para engineers muda, product manager dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
“Melalui kurikulum yang disiapkan oleh pakar teknologi dan digital serta peluang pelatihan kerja, Sea Labs Indonesia berencana membangun tim yang terdiri dari 1.000 talenta digital Indonesia terutama engineer dan product manager,” ujar Li.
Dalam prosesnya, Sea Labs Indonesia juga akan melibatkan guru dan mentor kelas dunia yang berpengalaman untuk berbagi pengetahuan dengan talenta digital Indonesia. Sea ingin mempersiapkan technopreneur masa depan untuk membantu mendorong ekonomi digital Indonesia dan memenuhi potensinya yang sangat besar, sejalan dengan pertumbuhan 49 persen di pasar digital Indonesia (YoY).
“Kami juga akan terus mengupgrade kemampuan dari para talenta digital dengan menyediakan program pelatihan yang komprehensif yang dijalankan oleh para ahli yang kami miliki. Talenta digital Indonesia akan belajar dari terbaik dan bekerja dengan yang terbaik untuk dapat memecahkan masalah teknologi yang dihadapi dunia saat ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Getty Images
Dengan bergabung bersama Sea Labs, maka talenta digital Indonesia akan mendapatkan berbagai manfaat dan juga kesempatan untuk menerapkan pengetahuan secara langsung dalam menjawab masalah bisnis dunia. Beberapa manfaatnya yaitu, talenta digital baru akan menerima program pelatihan terstruktur selama 6 bulan yang mencakup dasar-dasar teknologi dan ilmu teknik. Kemudian mereka juga akan menjalani praktik teknik terapan di seluruh penerapan teknologi umum dan berbagai alat yang digunakan di pusat pengembangan.
Sedangkan untuk talenta digital yang sudah mapan, mereka juga akan menjalani pelatihan di tempat kerja melalui berbagai proyek yang berfokus pada kerja tim, mendorong kolaborasi dengan tim bisnis, dan belajar praktik terbaik dari insinyur terbaik di Sea di seluruh dunia.
“Kami melakukan ini bukan untuk bisnis semata tapi juga untuk mengembangkan ekosistem digital Indonesia di masa depan. Kami berharap para talenta digital tidak hanya bekerja untuk kami tapi juga mereka bisa bekerja untuk perusahaan teknologi lokal lainnya. Mungkin beberapa dari mereka bisa membangun startup sendiri dan menjadi generasi baru dari technopreneur di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT