Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi: RI Jadi Eksportir Bauksit Mentah Nomor 3 di Dunia
1 Februari 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya hilirisasi ekonomi. Menurutnya, hilirisasi ekonomi bisa berhasil dilakukan jika semua pihak konsisten.
ADVERTISEMENT
"Jangan kita hanya senang karena keberhasilan di nikel. Ya, nikel memang jadi sebuah contoh dari yang dulu waktu kita ekspor mentahan 1,1 billion US Dollar saat masih ekspor mentah. Di 2022 perkiraan saya sudah di angka kira-kira 30-33 billion US Dollar. Bayangkan dari Rp 17 triliun lompat jadi Rp 450 triliun," kata Jokowi saat memberikan keynote speech di Mandiri Investment Forum, Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2).
Jokowi juga meminta semua pihak untuk terus maju. Sebab jika tidak, Indonesia tidak akan menjadi negara maju jika takut menghilirkan bahan-bahan mentah yang ada.
"Proyek dampak hilirisasi minerba dan migas menambah PDB 699 billion dan lapangan kerja yang terbuka di angka 8,8 juta. Ini sebuah dampak yang besar. Membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut Jokowi, Indonesia sudah menghentikan ekspor nikel . Rencananya, pemerintah akan menghentikan ekspor bauksit pada Desember mendatang.
"Nanti sebentar mau saya umumkan tembaga stop tahun ini karena saya cek kemarin smelternya Freeport dan smelter yang ada di NTB sudah lebih dari 50 persen jadi, Freeport sudah lebih 51 persen. Freeport sudah mayoritas milik kita. Jangan terbayang-bayang lagi Freeport masih milik Amerika. Sudah mayoritas kita miliki," ujarnya.
Mengapa pemerintah akan menghentikan ekspor bauksit?
"Saya berikan contoh saja. Indonesia ini ekspor bahan mentah bauksit itu kita nomor 3 di dunia. Mentahan yang kita ekspor. Tapi ekspor alumunium kita nomor 33. Mentahnya nomor 3, kak. Barang setengah jadi, barang jadinya di (nomor) 33," ungkapnya lagi.
Jokowi juga mengungkap Indonesia nomor 31 negara pengekspor panel surya di dunia. Padahal, bahan untuk menghasilkan panel surya ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau dikerjakan panel surya itu nilai tambahnya sampai 194 kali. Kenapa berpuluh-puluh tahun tidak kita lakukan? Apa yang salah dari kita?" tanya Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia sudah terlalu nyaman dengan ekspor mentahan karena paling cepat dapat uangnya. Padahal jika Indonesia yang memproduksi sendiri, nilai tambah negara bisa meningkat hingga 194 kali.
"RRT, China ekspornya nomor 18. Tapi ekspor panel suryanya nomor 1 di dunia. Terus barangnya ini dari mana? Barang mentahnya dari mana? 80 persen lebih dari kita," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta semua pihak tidak takut. Ia pun mencontohkan gugatan Indonesia terkait nikel di WTO yang pada akhirnya kalah.
"Digugat, ya, siapkan lawyer yang baik. Tapi kita kalah. Kalah kita. Enggak tahu menang atau kalah banding. Jangan luntur. Kalau luntur, jangan berharap kita jadi negara maju," ujarnya.
ADVERTISEMENT