Jokowi Sebut 4 Kota Ini Butuh Transportasi Massal Berbasis Energi Hijau

13 Agustus 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meninjau persiapan Proof-of-Concept (PoC) Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Foto: Dok. IKN
zoom-in-whitePerbesar
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meninjau persiapan Proof-of-Concept (PoC) Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Foto: Dok. IKN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyebut empat kota yang sudah membutuhkan kendaraan umum, Autonomous Rapid Transit (ART) atau kereta otonom. Kendaraan ini dinilai lebih ramah lingkungan dan lebih rendah biaya operasional dibanding transportasi MRT, dan LRT.
ADVERTISEMENT
Saat ini Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang bakal menerapkan transportasi umum kereta otonom ini. Jokowi melihat kendaraan dengan bahan bakar listrik ini akan segera beroperasi di IKN.
"Kita ingin transportasi massal di IKN berbasis energi hijau, dan tadi ART itu listrik, yang kita harapkan nanti bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energinya hijau," katanya saat di temui awak media di IKN, Selasa (13/8).
Menurut catatan Presiden, salah satu syarat agar sebuah kota dapat menerapkan transportasi massal ART yaitu ukuran jalan yang lebar. Saat ini jalanan di IKN sudah didesain untuk pengoperasian kereta otonom itu.
Menurut Jokowi, saat ini ada empat kota yang dianggap perlu untuk menerapkan teknologi kendaraan ART ini. Untuk biaya satu unit rangkaian ART sekitar Rp 70 miliar.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meninjau persiapan Proof-of-Concept (PoC) Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Foto: Dok. IKN
"Kota-kota lain di Indonesia semuanya ini sekarang membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau, kota-kota macam Surabaya, Makassar, Medan, Bandung sudah memerlukan transportasi seperti ini," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi pun mencatat beberapa biaya untuk membangun transportasi massal lain seperti MRT dan LRT yang cenderung lebih mahal dibanding ART.
Hanya saja memang, menurutnya saat ini belum semua kota di Indonesia mampu untuk menerapkan transportasi massal ART ini karena ukuran jalan yang dinilai kurang lebar.
"Kalau kita mau bangun MRT per kilo nya Rp 2,3 T, LRT bisa Rp 700 miliar per km, bedanya di situ. Ini [ART] tidak berbasis rel jadi lebih murah," imbuh dia.