news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Sebut Harga Telur Bakal Turun dalam Dua Pekan

28 Agustus 2022 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan tunai dan sembako untuk masyarakat di sejumlah pasar di Kabupaten dan Kota Bogor. Jawa Barat, Kamis (21/4/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan tunai dan sembako untuk masyarakat di sejumlah pasar di Kabupaten dan Kota Bogor. Jawa Barat, Kamis (21/4/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mendatangi Pasar Cicaheum di Kota Bandung. Kedatangannya untuk memberikan bantuan PKH pada warga dan bantuan modal bagi pedagang pasar serta pedagang kaki lima (PKL).
ADVERTISEMENT
Selain memberikan bantuan, Jokowi pun menyempatkan diri untuk menyapa para pedagang pasar yang sudah menunggunya sejak pagi hari.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi membeberkan alasan kenapa harga telur ayam sempat melambung mencapai Rp 32 ribu per kilogram (kg). Menurutnya, kenaikan harga tersebut karena harga pakan ayam sedang tinggi.
"Yang kedua (penyebabnya) fluktuasi, biasa. Nanti dua minggu ini Insyaallah akan turun," kata Presiden di Pasar Cicaheum, Bandung, Minggu (28/8).
Presiden Jokowi di Pasar Cicaheum. Foto: Dok. Istimewa
Mengenai penyebab kenaikan harga telur untuk bansos, presiden, enggan berkomentar. Namun menurutnya, saat ini permintaan masyarakat juga tinggi untuk komoditas telur.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan penyebab harga telur naik lantaran imbas Kementerian Sosial (Kemensos) merapel bantuan sosial (bansos) selama 3 bulan. Pasalnya, isi dari bansos tersebut berisi telur.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, hal tersebut membuat lonjakan permintaan terhadap telur naik secara signifikan. "Ini Kemensos rapel bansos 3 bulan dan sebagian besar telur," ujar Mendag Zulhas di DPR RI, Rabu (24/6).
Tidak hanya akibat Kemensos yang memboyong banyak telur, harga telur ayam naik diikuti harga daging ayam yang ikut mengalami penurunan. Mendag Zulhas mengungkapkan harga daging ayam sempat menyentuh Rp 26.000 per kg.
Namun, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan Kemensos menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) senilai Rp 200.000 per bulan per keluarga penerima manfaat dalam bentuk uang tunai, bukan telur.
"Yang jelas saya enggak bantu telur, karena enggak mungkin. Gimana cara baginya orang jutaan jumlahnya, kita bagi pecah sampai sana. Kita bantu uang ya," kata Risma, dikutip dari Antara, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut permintaan tinggi dan masalah distribusi menjadi penyebab harga telur naik. Pada 23 Agustus 2022, harga ayam sempat meroket rata-rata nasional Rp 31 ribu per kg. Kenaikan ini tidak hanya terjadi di pulau Jawa saja. Harga telur ayam di sejumlah daerah seperti di Sulawesi, Bali, hingga Papua juga mahal.
“Memang ada kenaikan, mudah-mudahan bisa di-cut. Kita selalu antisipasi supaya harga telur turun. Kita kerja sama dengan stakeholder, asosiasi, dan kementerian lain supaya normalisasi harga bisa dilaksanakan,” kata Jerry di Pondok Indah Mall 2, Jakarta, Sabtu (27/8).
Jerry juga menepis kabar bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh program bantuan sosial (bansos) yang tengah disiapkan Kementerian Sosial, mengikuti kabar kenaikan BBM subsidi. Selain itu, ia juga mengatakan pasokan telur bukan penyebab kenaikan harga.
ADVERTISEMENT