Jokowi: Selain Uni Emirat Arab, RI Dekati 2 Negara untuk Investasi Baterai EV

19 Juli 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan UEA, Rabu (17/7/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan UEA, Rabu (17/7/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengatakan kerja sama baterai EV (kendaraan listrik) menjadi salah satu hal yang jadi kesepakatan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed (MBZ), beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan, pemerintah tengah mendekati 2 negara lain untuk investasi baterai EV.
ADVERTISEMENT
"Nanti ada 2 negara lagi yang baru kita dekati [untuk investasi baterai EV]," kata Jokowi di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jumat (19/7). Namun, Jokowi tidak menyebut secara spesifik negara mana yang dimaksud.
Jokowi berharap agar kerja sama terkait nikel dapat dimulai dari hulu ke hilir.
"Dari pertambangan kemudian di espal, prekusor, baterai EV, dan juga EV-nya," ujarnya.
Hal lain yang penting dibahas dalam kunjungan ke Uni Emirat Arab adalah terkait pembangunan financial center di IKN.
"Artinya financial center yang ada di IKN ini nanti akan kita harapkan segera terbentuk dan segera bisa berjalan," pungkasnya.

8 Hasil Lawatan Jokowi ke Dubai: IKN Financial Center-Mangrove Research di Bali

Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan UEA, Rabu (17/7/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi membawa 8 kesepakatan kerja sama dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). 8 kesepakatan itu berupa Memorandum of Understanding (MoU) di berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
"Pertama, MoU antara Kementerian BUMN dengan Eagle Hills terkait tourism dan transportasi udara. Kedua, MoU antara Nusantara Capital Authority dan Dubai International Financial Center Authority terkait pembentukan financial center di IKN. Ketiga, MoU antara BRIN dan Emirates Nuclear Energy terkait energi nuklir," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya, Kamis (18/7).
MoU selanjutnya adalah kesepakatan kerja sama antara Bank Indonesia dan UAE Bank Central terkait sistem pembayaran. Kemudian, MoU antara Kementerian Keuangan dan Ministry of Finance UEA terkait pabrik finance management.
"Yang keenam, framework agreement antara PT DI dan PAL Aerospace terkait technology transfer of maritim, petrol aircraft and anti submarine warefare. Yang ketujuh, MoU antara Masdar dan PLN+ untuk joint assesment and study instalasi solar rooftop di bidang komersial dan industrial di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Yang kedelapan adalah MoU antara Mohammed bin Zayed Species Conservation Fund United Emirat Arab dan Kemenko Marves terkait pembangunan Syekh Mohammed bin Zayed dan Joko Widodo International Mangrove Research Center di Bali," lanjut Retno.