Jokowi Serahkan Bantuan Petani Gagal Panen di Grobogan, Rp 8 Juta per Hektare

23 Januari 2024 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Salatiga. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Salatiga. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan kepada petani gagal panen untuk warga Grobogan, Kudus, Demak, Jepara, dan Pati. Bantuan yang diberikan sebesar Rp 8 juta per hektare. Ini merupakan bantuan yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
ADVERTISEMENT
"Bantuan yang diberikan ini sudah dihitung Rp 8 juta per hektare. Sudah dihitung jadi Jenderal Suharyanto (Kepala BNPB) enggak mungkin keliru lah hitungnya pasti bener," kata Jokowi kepada para petani penerima bantuan, Selasa (23/1).
Jokowi berharap uang dapat segera disalurkan sehingga para petani bisa kembali menanam. "Nanti moga-moga bapak ibu dalam 3-4 bulan yang akan datang segera panen kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan," tuturnya.
Jokowi mengatakan, bantuan ini diberikan karena para petani terkena dampak bencana kekeringan akibat El Nino. Menurutnya, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di banyak negara lain.
Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan Sragen-Purwodadi. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Dulu 22 negara kalau berasnya dibeli oleh negara lain udah nih, nih, nih. Karena mereka punya stok. Tetapi sekarang karena peristiwa tadi peristiwa kekeringan, peristiwa banjir ke sawah mereka semuanya ngerem semuanya. Kita mau beli saja kita enggak punya stok. Kita punya stok tapi kita pakai untuk rakyat kita sendiri," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, hal ini semakin tidak mudah bagi Indonesia yang berpenduduk ratusan juta warga. Sehingga, peran petani diperlukan untuk mengatasi krisis pangan ini.
"Tahun kemarin saya tanya Pak Suhar. Jenderal, bagaimana ini yang sawah-sawah yang kebanjiran bisa dibantu ndak agar petani memiliki kekuatan lagi untuk menanam kembali. Pak Jenderal menyampaikan kepada saya, 'Pak, sama sebetulnya bencana kena gempa, kena banjir, ya, sama bisa dibantu'. Ya, bantu aja. Perintah langsung. Bantu," ungkapnya.
"Kalau gempa rumahnya roboh atau retak aja dibantu sama BNPB. Lah ini sawah kena banjir sama, kan, penderitaannya. Kok, enggak dibantu?" lanjutnya.