Jokowi Siapkan Tim untuk Kaji Pembentukan Family Office di Bali

1 Juli 2024 12:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (7/12/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (7/12/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana membuka family office di Bali. Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, pemerintah akan segera membentuk tim untuk mengkaji pembentukan family office di Bali.
ADVERTISEMENT
Sandiaga mengungkapkan tim yang dibentuk tersebut akan mengkaji terkait potensi hingga regulasinya.
"Ini yang nanti tim yang akan dibentuk Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) akan mengkaji dari segi regulasi dan kesiapan kita sehingga bisa kita launching untuk mendapatkan banyak masuknya dana-dana yang dikelola oleh perusahaan keluarga atau family office," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/7).
Sandiaga mengatakan, family office sebagai salah satu klaster keuangan akan memberikan kemudahan pelayanan ekonomi bagi keluarga besar untuk menanamkan dananya di Indonesia.
"Tadi dipikirkan mulai dari segi potensi, regulasi, dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini dan diharapkan kita bisa juga menawarkan suatu seperti Singapura, Dubai, Hong Kong ada daya tarik dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia," jelas Sandiaga
ADVERTISEMENT
"Tadi direview masalah regulasinya, IKN sudah memiliki itu tapi yang banyak mendaptakan permintaan dari komunitas family office dunia ini justru Bali. Nanti bagaimana kita menyikapi akan dilakukan melalui kajian dalam satu bulan ke depan," tambahnya.
Sandiaga menjelaskan Bali dipilih jadi lokasi family office karena besarnya permintaan dari komunitas family office di dunia. Menurutnya, tidak ada tantangan dalam pembentukan family office.
"Hanya penyesuaian regukasi karena kita sudah memiliki dan daya tarik Indonesia sekarang bukan hanya di financial access tapi di aset-aset lain, aset enggak langsung maupun juga kegiatan green investment di green economy dan filantropi," tutur Sandiaga.