Jokowi Singgung Ketersediaan Pupuk hingga Transisi Energi saat KTT ASEAN-Jepang

17 Desember 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida untuk pertemuan bilateral, Sabtu (16/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida untuk pertemuan bilateral, Sabtu (16/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin agenda 4 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, pada Minggu, 17 Desember 2023. Dalam agenda yang mengangkat tema 'Partners for Co-Creation of Economic and Society of The Future' tersebut, Jokowi memaparkan sejumlah prioritas dalam kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah terkait penguatan ketahanan pangan dan energi. Di sektor pangan, Jokowi menyebut ASEAN-Jepang harus memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan melalui pengembangan teknologi ketersediaan pupuk dan penyelarasan standar komoditas pertanian.
Sedangkan di sektor energi, Jokowi mengungkapkan Jepang berperan penting membantu ASEAN mempercepat transisi energi, termasuk melalui pembentukan Asia Zero Emission Center yang telah diumumkan PM Kishida.
"Kerja sama ASEAN-Jepang juga dapat diarahkan untuk dorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon," ujar Jokowi.
Prioritas lainnya adalah terkait percepatan transformasi digital. Berdasarkan data, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar yakni diperkirakan dapat mencapai USD 1 triliun pada 2030 mendatang dan akan terakumulasi dengan Peluncuran Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) hingga USD 2 triliun.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kemitraan dengan Jepang untuk up-skilling dan re-skilling SDM serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas," ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa integrasi UMKM ke ekosistem digital juga sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM. Ia menuturkan ASEAN Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut.
Turut mendampingi Presiden dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.