Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas mengenai Penyaluran Dana Desa 2020. Dalam ratas, ia meminta penyaluran dana desa berjalan efektif mulai awal Januari 2020. Ia berpesan agar dana desa dimanfaatkan untuk program-program padat karya yang menciptakan banyak lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2020 saya minta mulai Januari sudah bisa dimulai. Utamakan program yang padat karya dan berikan kesempatan kerja bagi mereka yang miskin, yang nganggur di desa," kata Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/12).
Ia menjelaskan, dalam APBN 2020 pemerintah menaikkan jumlah anggaran untuk dana desa menjadi Rp 72 triliun dari total di tahun 2019 sebesar Rp 70 triliun.
Jokowi meminta penyaluran dana desa dilakukan efektif dan memberi dampak terutama dalam percepatan pengembangan ekonomi produktif. Selain itu dana desa juga harus bisa menggerakkan industri di pedesaan dan mengurangi kemiskinan.
"Penggunaan dana desa harus mulai diarahkan untuk menggerakkan sektor-sektor produktif mulai dari pengolahan pascapanen, industri-industri kecil mikro yang ada di desa," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Budidaya perikanan, desa wisata, dan industrialisasi pedesaan harus dimulai. Karena ini bagian dari penciptaan lapangan kerja secara besar-besaran," lanjut dia.
Jokowi juga menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya saat ini ada 2.188 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tidak beroperasi. Sementara itu ada 1.670 BUMDes beroperasi tapi belum beri kontribusi bagi pendapatan desa.
Ia ingin BUMDes diperhatikan dan berharap BUMDes masuk ke rantai pasok produksi nasional hingga mampu bekerja sama dengan pelaku usaha swasta besar.
"Saya juga minta BUMDes-BUMDes di-scaling, disambungkan diintegrasikan dengan supply chain nasional. (Agar) bisa melakukan kemitraan dengan sektor-sektor swasta besar dan mulai dibuka channel industri sehingga produk unggulan di desa, bisa masuk marketplace baik marketplace nasional maupun global," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam ratas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Hadir pula Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Johnny G Plate, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menkopolhukam Mahfud MD hingga Mensesneg Pratikno.