Jokowi Soroti Pembangunan Tol Cisumdawu: Masalah Lahan, Dana Talangan Terhambat

7 Juli 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangunan jalan layang Tol Cisumdawu di pintu keluar Jalan Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangunan jalan layang Tol Cisumdawu di pintu keluar Jalan Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkapkan sejumlah persoalan dalam percepatan pembangunan jalan tol. Kali ini dia menyoroti percepatan pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatera dan Tol Cisumdawu.
ADVERTISEMENT
Dalam ratas bersama menteri secara tatap muka, salah satu hal yang disorotinya terkait pembahasan lahan yang masih saja bermasalah. Memang, masalah ini juga terjadi di beberapa proyek pembangunan jalan tol lainnya.
Khusus untuk Tol Cisumdawu, Jokowi memerintahkan para menterinya agar bisa diselesaikan secara keseluruhan. Baik dengan pembagian lahan hingga pengembalian dana talangan tanah yang kini masih terhambat.
"Terkait pembangunan Jalan Tol Cisumdawu. ini jalan tol penting sekali tapi terhambat. Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (7/7).
"Kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi. Coba nanti saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama Kementerian ATR/BPN," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk proyek pembangunan Tol Trans Sumatera, Jokowi meminta agar pembiayaannya bisa dikalkulasikan. Sebab, dari perhitungan finansialnya ada tambahan dana yang harus dipakai demi menyelesaikan proyek itu.
Jokowi pun meminta para menterinya mencari alternatif sumber pendanaan lainnya, sehingga tak harus membebankan APBN.
Pakai Face Shield, Presiden Jokowi tinjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi. Foto: Muchlis Jr - Biro Setpres
"Berkaitan dengan Jalan Tol Trans Sumatera ini kebutuhan untuk investasinya sebesar Rp 476 triliun dan dari total investasi itu masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp 386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024," ujarnya.
"Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN," lanjutnya.
Sebelumnya, kedua proyek infrastruktur itu dipastikan tetap berjalan selama masa pandemi. Untuk Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) Kadis Bina Marga Jabar A. Koswara menuturkan, pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut kembali dijalankan setelah Lebaran beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Di Cisumdawu kita lihat ke sana itu sudah mulai dilaksanakan lagi pelaksanaannya setelah Lebaran kemarin, jadi sudah mulai ada aktivitas pekerjaannya," kata dia melalui keterangannya dalam video conference, Selasa (23/6).